Sukses

RI Dapat Investment Grade dari S&P, IHSG Bisa Tembus 6.100

Mandiri Sekuritas memperkirakan laju IHSG pada 2017 akan lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2017 akan lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu. Terlebih, Indonesia juga telah mendapatkan peringkat investment grade dan Standard & Poor (S&P).

Presiden Direktur Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengungkapkan, pihaknya memperkirakan laju IHSG tahun ini bakal tembus ke leve 6.000

"Kita di Mandiri Sekuritas merevisi perkiraan IHSG. Sebelumnya kami perkirakan hanya sampai 5.900, sekarang kami revisi bisa melaju ke level 6.100," kata Silvano seperti yang ditulis, Rabu (24/5/2017).

Dengan status investment grade yang diperoleh dari S&P tersebut, Silvano mengaku akan menjadi sumber masuknya dana-dana asing ke Indonesia untuk berinvestasi. Selain investasi langsung, investasi pasar modal ini akan menjadi pilihan utama.

Maka dari itu, dirinya meminta kepada otoritas dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengimbangi dengan mengeluarkan produk-produk baru di industri pasar modal. Dengan begitu, akan meningkatkan daya tarik pasar modal sebagai pilihan investasi.

"Kami ini pelaku pasar, investor sudah antri, mereka mau investasi instrumen seperti apa. Kami optimistis, kami yakin bisa terealisasi," tegas Silvano.

Seperti diketahui sebelumnya, Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengungkapkan, ada dua kunci yang menentukan pergerakan IHSG pada 2017. Pertama, mengenai implementasi dana dari hasil kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty.

Dikatakan Nurhaida, saat ini dana-dana hasil tax amnesty ini masih mayoritas mengendap di perbankan. "Kami yakin, pada saatnya pemilik dana tax amnesty akan cari produk yang memberikan return tinggi, tentu akan masuk ke pasar modal. Itu akan membuat pasar modal kita akan bergairah lebih baik lagi," kata Nurhaida.‎

Kedua, baru-baru ini Indonesia mendapatkan peringkat investment grade dari S&P. Peringkat ini diberikan kembali setelah terakhir didapatkan Indonesia pada 1997.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.