Sukses

Sri Mulyani Masuk Kabinet, Mandiri Sekuritas Ubah Target IHSG

Pada 2017 nanti, Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG bakal menembus level 6.050.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas mengkoreksi target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari sebelumnya di level 5.000 menjadi 5.450 untuk ahir tahun ini. Sedangkan untuk 2017 nanti, Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG akan menembus level 6.050.

Analis PT Mandiri Sekuritas John Rahmat mengatakan, salah satu faktor yang mendorong penguatan IHSG ialah adanya perombakan kabinet atau resuffle yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pelaku pasar merespon positif keputusan tersebut karena memasukkan Sri Mulyani di dalam jajaran menteri. "Dia adalah orang yang kami yakini akan memicu investasi," kata John dalam risetnya, Jakarta, Minggu (31/7/2016).

Indonesia membutuhkan sosok yang tepat untuk mendorong investasi. Pertumbuhan investasi diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Sementara, kinerja Sri Mulyani sendiri tak perlu diragukan lagi.

Sri Mulyani yang merupakan Menteri Keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap telah mampu melakukan reformasi ekonomi serta pro pasar. "Dia yang meningkatkan foreign direct investment (FDI) dari US$ 8,9 miliar di tahun 2015 menjadi US$ 16,2 miliar," ujar dia.

Sri Mulyani juga dianggap orang yang sukses melakukan efisiensi terhadap penggunaan belanja pemerintah. Di sisi lain juga mampu menekan utang pemerintah. "Total utang pemerintah terhadap PDB sebenarnya menurun dari 42,6 persen pada tahun 2005 mmenjadi 24,5 persen pada tahun 2010," tutur dia.

Sebelumnya pada 27 Juli 2016, Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan hal yang sama dengan John. Menurutnya, pelaku pasar merespons positif perombakan kabinet jilid II. Apalagi Sri Mulyani kembali masuk ke jajaran kabinet, kini di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Dampak Sri Mulyani masuk kabinet. Spekulasi sejak tadi pagi ini buat IHSG bergerak naik. AKan tetapi sempat turun penguatannya karena aksi ambil untung," kata dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini