Sukses

Sambut Akhir Pekan, Laju Rupiah Bayangi IHSG

Sentimen pergerakan dolar Amerika Serikat dan BI Rate membayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi cenderung tertekan pada perdagangan saham menuju akhir pekan ini, Jumat (20/5/2016).

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pada perdagangan saham kemarin IHSG melemah karena tertekan oleh aksi jual bersih investor asing. IHSG sendiri turun 30,14 poin atau 0,64 persen ke level 4.704,22.

"Aksi jual investor asing tidak terbendung sebesar Rp 697,53 miliar," kata dia dalam ulasannya.

Dia mengatakan, investor asing sendiri mengantisipasi pelemahan rupiah yang turun sebanyak 1,38 persen di 13.565 persen.

"Kekhawatiran mengenai prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga membuat pemerintah merencanakan pemotongan anggaran belanja negara menjadi poin utama alasan investor melakukan aksi jual," tambah dia.

Selain itu, Bank Indonesia sendiri terlihat khawatir dengan memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga acuan/BI Rate  dan 7 days reverse repo.

Pelemahan IHSG sendiri juga sejalan dengan Bursa Asia yang ditutup mayoritas negatif. Bursa Asia tertekan oleh pelemahan harga komoditas.

"‎Bursa saham di Asia mayoritas ditutup pada zona negatif. Harga komoditas dan obligasi tergelincir karena pasar di seluruh dunia bersikap hati-hati atas kemungkinan bahwa The Fed akan menaikan suku bunga. Nilai tukar dolar menguat hingga ke level tertinggi sejak enam bulan terakhir. Emiten produksen minyak dan gas di Asia mengalami kejatuhan terbesar sejak bulan Februari," ungkap dia.

Lanjar memperkirakan IHSG bergerak di kisaran support 4.650 dan resistance 4.728 pada Jumat pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG berpotensi menguat secara teknikal. IHSG akan bergerak di kisaran resistance 4.774 dan support di kisaran 4.688.

William menilai, IHSG bergerak dalam tekanan namun masih dalam fase konsolidasi. Pola gerak IHSG masih dipengaruhi oleh dolar Amerika Serikat menguat sehingga membuat rupiah tertekan.

Sedangkan setimen positif berada dari rilis BI Rate tetap di level 6,75 persen yang menunjukkan kondisi ekonomi masih cukup stabil.

‎Riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif Jumat ini. IHSG diperkirakan di support 4.652 dan resistance 4.731.

Untuk saham, Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.