Sukses

IHSG Berpotensi Menguat, Awasi Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.800-4.900 pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal konsolidasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sentimen jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) masih membayangi IHSG.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menuturkan IHSG masih bergerak konsolidasi pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelaku pasar mengharapkan BI Rate turun mempengaruhi laju IHSG. Akan tetapi, sentimen global seperti harga minyak melemah juga akan menekan IHSG.

Hans mengatakan, pertemuan produsen minyak utama di Doha, Qatar tidak mencapai kata sepakat untuk mengatasi kelebihan pasokan masih akan menekan sektor saham energi.

"IHSG akan bergerak di kisaran resistance 4.873-4.900 dan support 4.800-4.825 pada Selasa pekan ini," ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (19/4/2016).

 

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, IHSG sedang menguji level support 4.774.

Kenaikan IHSG yang terjadi masih bersifat teknikal didorong oleh penguatan perbankan usai tekanan berlebihan di akhir pekan lalu.

William menilai, target resistance saat ini berada di level 4.881 yang wajib ditembus untuk memperkuat proses kenaikan kelanjutan.

"Sejumlah faktor yang cukup mempengaruhi IHSG masih seputar harga komoditas minyak, ditambah jelang rapat dewan Gubernur BI. IHSG berpotensi menguat hari ini," ujar William.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan pihaknya melihat aksi penjualan pelaku pasar akibat tekanan regional masih dapat dilawan seiring aksi beli di saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua.

"Ada potensi kembali naik dari level support 4.815-4.750 dengan resistance berikutnya di 4.925," kata Yuganur.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih sejumlah saham uan dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Sedangkan Hans merekomendasikan beli saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan jual saham PT Astra International Tbk (ASII).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) untuk dicermati pelaku pasar. Pola perbaikan momentum dalam jangka pendek dan menengah ini dapat digunakan untuk kesempatan beli mengikuti kelanjutan kenaikan berikutnya.

Ia merekomendasikan masuk saham PT Summarecon Agung Tbk di level pertama Rp 1.535, level kedua Rp 1.515 dan cut loss point Rp 1.495. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.