Sukses

Pelaku Pasar Telah Antisipasi Rencana Kenaikan Suku Bunga The Fed

Langkah Bank Sentral AS menaikkan suku bunga akan membuat aliran dana asing keluar dari industri pasar modal Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menjadi kekhawatiran banyak kalangan. Alasannya, kenaikan suku bunga bisa memicu penarikan dana-dana yang tadinya bersarang di negara berkembang kembali AS yang bisa berdampak membuat pelemahan nilai tukar di beberapa negara.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengungkapkan, industri pasar modal pun juga akan terdampak akan rencana kenaikan suku bunga The Fed tersebut. Pasalnya, langkah Bank Sentral AS tersebut juga akan membuat aliran dana asing keluar dari industri pasar modal Indonesia. 

Namun, ia melanjutkan, dampak keluarnya dana asing di pasar modal tersebut tidak terlalu besar. Alasannya, rencana kenaikan suku bunga The Fed tersebut sebenarnya telah direspons oleh pasar jauh-jauh hari sebelumnya. Rencana kenaikan suku bunga tersebut sebenarnya sudah diwacanakan sejak akhir tahun lalu.


Dengan ditunjang oleh data perekonomian AS saat ini, dia berharap The Fed akan menaikan suku bunga di kisaran 0,25 persen sampai 0,35 persen. Kenaikan suku bunga yang rendah diharapkan tidak memberikan tekanan yang besar.

Menurut Hans, kenaikan The Fed sebaiknya terjadi guna memberikan kepastian pada pasar. "Kalau tidak jadi akan positif semingguan, sesudah itu cenderung flat, karena ketidakpastian, malah tidak bagus,"ujarnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (15/12/2016).

Dia mengatakan, dengan kenaikan tersebut diprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menyentuh level terendah di kisaran 4.300. "Sebenarnya 4.300 tidak terlalu banyak turun," imbuhnya.

Hans melanjutkan, kekhawatiran saat ini justru datang dari beberapa sentimen negatif di antaranya jatuhnya harga minyak dan harga komoditas. Tak hanya itu, pelemahan nilai mata uang yuan China ditengarai menjadi beban indeks saham.

Dihubungi terpisah, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan hal yang senada. Dia bilang, pelaku pasar telah melakukan penyesuaian terhadap rencana kenaikan suku bunga The Fed. Itu membuat kinerja IHSG tak mengalami tekanan yang besar. "Sebenarnya tutup tahun sudah price in,efeknya nggak terlalu besar. Ini pergerakan normal," ujarnya.

Ssaat ini beban indeks saham masih dipengaruhi oleh harga minyak dunia. Dengan kondisi ini, dia memperkirakan level terdekat yang bakal disentuh yakni 4.330. "Sementara masih 4.330 level terdekatnya," tandas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini