Sukses

Menanti Rilis Inflasi, Lirik Tujuh Saham Pilihan

Rilis data makro ekonomi seperti inflasi dan neraca perdagangan menjadi fokus perhatian pelaku pasar di awal pekan Desember 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah di awal pekan Desember 2014. Sejumlah rilis data makro ekonomi Indonesia akan menjadi fokus perhatian pelaku pasar.

Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan, laju IHSG masih belum dapat menyentuh target resistance 5.153-5.164. IHSG masih sempat bertahan di kisaran area support 5.115-5.128. Pergerakan IHSG tipis memicu tidak ada perubahan target resistance dan support. Reza pun memperkirakan, laju pergerakan IHSG tidak banyak mengalami perubahan.

"Dengan dirilisnya data-data makro membuat pasar cenderung tertahan dan berpotensi kembali jika rilis data-data tersebut di bawah perkiraan. Tetapi mencermati sentimen yang ada dan waspadai potensi pembalikan arah jika terjadi," ujar Reza, dalam ulasannya, Senin (1/12/2014).

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, bila IHSG melemah maka cenderung terbatas. Hal tersebut wajar dan sehat bahkan jadi kesempatan bagi investor untuk akumulasi pembelian. Dengan akumulasi pembelian terutama aliran dana asing dapat mendorong IHSG kembali menguat.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.125-5.178 pada perdagangan saham Senin pekan ini," ujar William.

Sementara itu, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif di kisaran 5.100-5.180. Sejumlah sentimen global yang pengaruhi bursa antara lain Jepang akan merilis data markit manufacturing PMI final yang diperkirakan ke level 52,1 dari 52,4. China juga akan merilis data markit manufacturing PMI final yang diperkirakan ke level 50 dibandingkan sebelumnya di 50,4.

Sedangkan dari dalam negeri sejumlah rilis data makro ekonomi mulai dari inflasi November yang diperkirakan stabil di level 0,47 persen akan pengaruhi IHSG. Selain itu, data neraca perdagangan juga diperkirakan surplus US$ 0,2 miliar dibandingkan bulan sebelumnya defisit US$ 0,27 miliar.

Rekomendasi Saham

Reza merekomendasikan sejumlah saham yang dapat jadi pertimbangan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT PP Tbk (PTPP).

William memilih sejumlah saham untuk dicermati pelaku pasar yaitu saham ITMG, PT Holcim Tbk (SMCB), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Rekomendasi Teknikal

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT PP Tbk (PTPP) untuk diakumulasi pelaku pasar. Menurut Yuganur, konsolidasi minor di saham PT PP Tbk untuk meredakan keadaan jenuh beli pasca reli yang terlalu tajam. Ini dapat digunakan sebagai kesempatan beli untuk swing back dalam kondisi medium uptren yang berlaku.

Yuganur merekomendasikan masuk saham PTPP di level pertama Rp 3.060, level kedua Rp 3.025, dan cut loss point Rp 2.995. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.