Sukses

Bangun Pabrik di Papua, Indonesia Bakal Kalahkan Sagu Malaysia

Tanah Papua, akan menjadi modal utama Indonesia untuk memproduksi sagu.

Liputan6.com, Sorong - Pamasok sagu terbesar untuk wilayah ASEAN saat ini masih dipegang oleh Malaysia karena negara tersebut memiliki banyak pabrik dan lahan sagu. Namun, Indonesia dinilai bakal bisa mengalahkan Malaysia dalam produksi hingga kualitas sagu  dengan dibangunnya pabrik sagu baru di Papua.

Tanah Papua, akan menjadi modal utama Indonesia untuk memproduksi sagu tersebut yang saat ini terdapat setidaknya 4,5 juta hektar hamparan hutan sagu.

"Kita ini punya sagu terbaik di dunia, kalau di malaysia itu pohon sagu hanya kecil-kecil, kita di papua ini bisa sampai tinggi 5-6 meter," kata Direktur Utama Perum Perhutani, Bambang Sukmananto, seperti ditulis Liputan6.com, Jumat (4/9/2014).

Bambang melanjutkan, pohon sagu asal Papua juga cukup terkenal dengan sagu raja. Di mana, pohon tersebut bisa menghasilkan sagu hingga 900 kilogram per batang.

"Lebih baik sagu Papua, pohon sagu asal Malaysia  menghasilkan tepung sagu maksimal 250 kg per batang," tegasnya.

Malaysia saat ini memang memiliki pabrik sagu yang banyak. Hanya saja, kapasitasnya kecil-kecil atau hanya sekitar 5 ton per harinya.

Dengan hamparan hutan sagu terbesar di dunia ini, Bambang mengaku Indonesia memiliki potensi sebagai pemasok sagu terbesar di dunia.

Atas dasar itulah dirinya mengaku sangat antusias ketika diminta oleh Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan untuk membangun pabrik sagu di tengah hutan sagu tersebut.

Saat ini Perum perhutani tengah membangun pabrik sagu yang di klaim paling modern di Indonesia yang memiliki kapasitas 30 ribu ton per tahun.

Pabrik ini nantinya akan mengurangi tingkat importasi sagu yang tingkat kebutuhan sagu saat ini sekitar 5 juta ton per tahunnya. Pabrik ini nantinya dijadwalkan akan mulai rampung dibangun pada Maret 2015. (Yas/Gdn)


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.