Sukses

Aksi ambil Untung Bikin IHSG Melorot Tajam

Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 500 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 400 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosok sepanjang hari ini. Sentimen domestik yaitu situasi politik sangat mempengaruhi pergerakan IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (20/5/2014), IHSG melorot 119,04 poin (2,37%) ke level 4.895,95. Indeks saham LQ45 melemah 2,93% ke level 857,37

Hanya 69 saham saja yang mampu menghijau pada hari ini. Sementara itu, 251 saham mengalami pelemahan dan 59 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini cukup aktif. Total frekuensi perdagangan saham mencapai 256.225 kali dengan volume perdagangan saham sekitar 5,47 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 8,71 triliun.

Secara sektoral, semua atau 10 sektor yang membentuk indeks mengalami pelemahan. Pelemahan tertinggi dialami oleh sektor agri dengan penurunan mencapai 3,35%. Penurunan kedua dialami oleh sektor keuangan yang anjlok sebesar 2,69%.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 500 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 400 miliar.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham CPGT turun 8,48% ke level Rp 97 per saham, saham SRTG melemah 8,30% ke level Rp 4.310 per saham, dan saham ETWA tergelincir 7,94% ke level Rp 290 per saham.

Analis First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan ada dua faktor yang membuat IHSG terpuruk pada hari ini. Pertama adalah faktor politik dan kedua adalah faktor ambil untung investor.

Menurut David, pengajuan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden memberikan sentimen positif kepada indeks karena kandidat tersebut cukup disukai oleh pelaku pasar.

Namun, munculnya pesaing berat Jokowi dan JK yaitu pasangan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden menjadikan pelaku pasar agak goyah keyakinan karena kemungkinan besar persaingannya akan cukup berat. "Jadi hal tersebut menjadi sentimen negatif," tuturnya.

Selain itu, turunnya indeks hari ini juga disebabkan karena aksi ambil untung dari investor. Kenaikan IHSG dalam beberapa hari ini lebih dikarenakan faktor sentimen saja dan bukan faktor fundamental, oleh karena itu jika kemudian terjadi penurunan merupakan hal yang wajar. "Sebenarnya pertumbuhan ekonomi melambat kan," tambah David.

Ia melanjutkan, saat ini gerak IHSG sebesar 70% dipengaruhi oleh sentimen sedangkan sisanya sebesar 30% merupakan dipengaruhi faktor eskternal. " Ke depannya IHSG masih akan fluktuatif dikisaran 4.800," pungkasnya. (Gdn/

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini