Sukses

Jahja Setiaatmadja Cs Kompak Borong Saham BCA

Manajemen PT Bank Central Asia Tbk merogoh kocek untuk membeli saham BCA dengan tujuan investasi jangka panjang.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah direksi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membeli saham BCA pada awal Mei 2014. Total pembelian saham BCA mencapai Rp 14,26 miliar.

Lalu siapa saja direksi yang membeli saham BCA?. Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja membeli 278.012 lembar saham BCA dengan harga pembelian Rp 10.910,78. Jahja harus merogoh kocek sekitar Rp 3,03 miliar untuk membeli saham BCA. Transaksi pembelian saham dilakukan pada 2 Mei 2014. "Pembelian saham ini bertujuan untuk investasi jangka panjang," ujar manajemen BCA dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (13/5/2014).

Kemudian pemegang saham BCA yang lain yaitu Eugene Keith Galbraith. Ia membeli 195.143 lembar saham dengan harga pembelian Rp 10.910,78. Warga negara Amerika ini harus merogoh kocek sekitar Rp 2,12 miliar.

Lalu ada direktur BCA, Dhalia Ariotedjo yang merogoh dana Rp 1,98 miliar untuk membeli saham BCA sebanyak 181.777 lembar. Setelah pembelian saham ini, kepemilikan sahamnya menjadi 6.441.563 lembar saham.

Kemudian, pemegang saham BCA lainnya Anthony Brent Elam membeli 176.431 lembar saham dengan harga Rp 10.910,78 per saham. Total dana yang dikeluarkan untuk membeli saham itu sekitar Rp 1,92 miliar.

Subur Tan membeli saham BCA dengan total nilai Rp 2,01 miliar. Kepemilikan saham BCA oleh Subur Tan setelah transaksi mencapai 4.771.814 lembar. Lalu Henry Koenaifi membeli 173.757 lembar saham dengan harga Rp 10.910,78. Henry harus merogoh kocek sekitar Rp 1,89 miliar saham untuk beli saham BCA.

Sementara itu, Erwan Yuris merogoh kocek sekitar Rp 1,28 miliar untuk membeli 117.620 lembar saham BCA. Sedangkan Tonny Kusnadi membeli 87.092 lembar saham dengan harga Rp 10.910,78 per saham. Transaksi pembelian sahamnya sekitar Rp 950,17 juta.

Pada perdagangan saham, Selasa (13/5/2014), saham BCA ditutup di level Rp 11.200 per saham dengan nilai transaksi sekitar Rp 91 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.