Sukses

Dicap Jadi Tempat Makhluk Halus, Ternyata Pohon Gayam Kaya Manfaat

Pohon gayam banyak ditemui di daerah pedesaan.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pohon gayam terkenal akan mitosnya sebagai tempat tinggal mahkluk halus, gendruwo. Biasanya pohon ini ditanam di area pemakaman.

Ditambah lagi habitat hidupnya yang menyukai tepi rawa-rawa, tepi sungai ataupun tempat-tempat berair lainnya. Hal-hal itulah yang kemudian memunculkan kesan angker pohon ini, sehingga sering dimitoskan dihuni oleh genderuwo.

Karena pohon gayam sering dianggap sebagai tempat tinggal genderuwo, maka buah gayam juga sering disebut sebagai buah genderuwo. Meski begitu, pohon gayam merupakan salah satu pohon yang memiliki nilai filosofis bagi masyarakat Yogyakarta.

Dikutip dari laman dlhk.jogja, pohon gayam dapat tumbuh mencapai ketinggian hingga 20 meter dan diameter batang mencapai 60 Sentimeter. Tajuknya rindang, batangnya beralur tidak teratur dan dalam.

Percabangannya merunduk, pada kulit batang kepingan dalam mengandung cairan berwarna merah. Pohon ini banyak ditemui di daerah pedesaan.

Gayam berasal dari kata "nggayuh" yang berarti mencari/meraih sesuatu. Kayu pohon gayam juga melambangkan jiwa pendeta.

Karena itu disebut pula pohon gayam melambangkan bahwa, "Manusia harus mempunyai keinginan untuk mencapai keutamaan hidup". Ada juga yang menganggap bahwa gayam berasal dari kata "gegayuh ayem" yang berarti mencari ketenangan.

Pohon gayam diperkirakan merupakan tanaman asli dari Indonesia (endemik) yang kemudian menyebar ke daerah-daerah tropis lain di kawasan Asia Pasifik. Pohon ini mampu tumbuh di lahan yang miskin hara, sehingga cocok dimanfaatkan sebagai tanaman pionir.

Sementara akarnya mampu menyimpan banyak air tanah ke permukaan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk tanaman konservasi air. Pohon gayam berbunga dua kali setahun.

Bunganya kecil-kecil berwarna putih kekuningan dan berbau harum seperti bunga kemuning. Buah gayam berbentuk ginjal, kulit buahnya keras dengan ukuran hingga satu kepalan tangan orang dewasa.

Buah ini dapat dikonsumsi dengan dimasak terlebih dahulu untuk menghilangkan racun saponinnya. Setelah dimasak, buah gayam dapat dimakan begitu saja atau dapat juga diolah menjadi keripik. Buah gayam memiliki kandungan sekitar 75% karbohidrat, 10% protein dan 7% lemak.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.