Sukses

Subsidi Kedelai Jadi Angin Segar untuk Perajin Tahu Tempe di Garut

Soal sistemnya bagaimana itu dinas teknis yang memahami, cuma nanti produk yang masuk ke Garut dilihat jumlahnya, disesuaikan, mulai harga dan sebagianya.

Liputan6.com, Garut - Pemda Garut siap menggelontorkan subsidi kedelai hingga Rp750 juta, yang diperuntukan bagi perajin tempe tahu hingga dua bulan ke depan.

“Kalau harganya bagus justru bisa turun nilai subsidinya,” ujar Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman.

Tingginya harga bahan baku kacang kedelai impor yang berkisar di angka Rp14 ribu saat ini, cukup memberatkan kalangan perajin tempe-tahu di kota Dodol Garut.

Untuk itu, Pemda Garut berupaya memberikan solusi jangka pendek dengan menganggarkan subsidi kedelai, yang diperuntukan kepada perajin tahu tempe di Garut.

“Soal sistemnya bagaimana itu dinas teknis yang memahami, cuma nanti produk yang masuk ke Garut dilihat jumlahnya, disesuaikan, mulai harga dan sebagianya,” kata dia.

Untuk mendukung rencana itu, Pemda Garut ujar Helmi, telah melakukan komunikasi secara virtual dengan perum Bulog, untuk memastikan persediaan dan pasokan kacang kedelai di Garut.

Dengan upaya itu, diharapkan harga kacang kedelai kembali turun saat memasuki tahun baru 2023 mendatang. “Mudah-mudahan saja di Januari 2023 ke sana harga kedelai kembali ke semula,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan ESDM Garut Nia Gania Karyana mengatakan, dalam prakteknya pemberian subsidi akan diberikan hingga setengah harga atau 50 persen harga kacang kedelai saat ini, melalui operasi pasar (OP).

“Kalau harganya Rp14 ribu per kilo, maka masyarakat cukup membeli setengahnya saja atau Rp7 ribu per kilo,” kata dia.

Hadirnya subsidi yang diberikan melalui OP itu ujar dia, diharapkan mampu memberikan solusi kepada para perajin tempe-tahu di Garut, walaupun dalam bentuk stimulan sesaat.

“Bagaimana pun kacang kedelai sangat penting bagi masyarakat sebagai bahan baku pembuatan tempe-tahu,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.