Sukses

Atlet Gorontalo Rame-Rame Pindah Domisili ke Jabar, Kok Bisa?

Anggota DPRD Kota Gorontalo Darmawan Duming, sangat menyayangkan perpindahan 10 atlet ke Jabar

Liputan6.com, Gorontalo - Kabar berpindahnya domisili 10 atlet takraw kebanggaan Provinsi Gorontalo ke Jawa Barat (Jabar) menuai sorotan. Anggota DPRD Kota Gorontalo Darmawan Duming, sangat menyayangkan hal itu terjadi.

Menurutnya, ruang pelatihan dan kesejahteraan atlet yang telah mengharumkan nama Provinsi Gorontalo harusnya diperhatikan Pemerintah.

“Tentu kita sangat dirugikan, karena atlet takraw kita pindah domisili. Seharusnya, pemerintah memperhatikan kehidupan mereka” kata Darmawan.

“Baik dari tempat latihan, insentif mereka, dan ada jaminan dari pemerintah. Setidaknya, ketika mereka pensiun diangkatlah jadi ASN,” ungkapnya.

Darmawan beranggapan, pindahnya para atlet takraw itu, karena di Jawa Barat mereka diperhatikan dan diberi insentif. Ia meminta agar ini bisa jadi pembelajaran bersama, khususnya pemerintah Provinsi Gorontalo.

“Kita ini, nanti sudah dekat-dekat turnamen baru mempersiapkan para atlet. Tidak ada latihan secara berkelanjutan. Saya yakin alasan mereka pindah ke sana, pasti ada sesuatu yang buat mereka merasa diperhatikan,” ujarnya.

Di tempat terpisah, pelatih sepak takraw PPLP Gorontalo Herson Taha membantah jika kepindahan mantan anak didiknya itu akibat kurangnya perhatian pemerintah. Ia menyebut kepedulian pemerintah provinsi yang justru membuat mereka menjadi atlet.

“Mereka semua adalah atlet yang dibina oleh PPLP dari nol. Saya yang menangani mereka dari tidak tahu menendang bola sampai jadi atlet nasional. Saya harus jujur mengakui bahwa prestasi yang diraih sepak takraw selama ini berkat dukungan anggaran pemerintah provinsi,” jelas Herson.

Ia berharap semua pihak bijak menilai masalah ini. Menurut Herson, Provinsi Gorontalo sedikit berbeda dengan daerah daerah dengan APBD yang melimpah. Gorontalo fokus pada pembinaan berkelanjutan pada atlet muda dengan bonus yang relatif kecil.

"Daerah lain mungkin bisa memberikan bonus yang lebih karena mereka tidak pernah menghabiskan uang untuk pembinaan. Mereka terima jadi saja. Makanya saya tidak setuju kalau dibilang pemerintah daerah tidak ada perhatian," ia menandaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.