Sukses

Dor, Terduga Bandar Narkoba di Medan Tewas Bersimbah Darah, Polisi Sempat Dikejar Warga

Video berdurasi 34 detik yang menunjukkan sejumlah personel polisi dikejar warga beredar di Grup WhatsApp jurnalis. Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mapo, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

Liputan6.com, Medan Video berdurasi 34 detik yang menunjukkan sejumlah personel polisi dikejar warga beredar di Grup WhatsApp jurnalis. Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mapo, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

Dalam video yang diperoleh Liputan6.com, Senin (14/11/2022), tampak sejumlah personel polisi berpakaian sipil dikejar oleh sejumlah warga. Polisi yang dikejar tersebut kemudian masuk ke dalam mobil berwarna putih, langsung meninggalkan lokasi.

Terkait video tersebut, saat dikonfirmasi kepada Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, disebutkan, peristiwa tersebut merupakan penangkapan terhadap terduga bandar narkoba oleh Tim Sat Res Narkoba Polres Pelabuhan Belawan.

Terduga bandar narkoba yang ditangkap itu bernama Iwan alias Nasib (40) warga Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mapo. Dari tangannya disita barang bukti 1 bungkus plastik klip sedang berisi sabu seberat 20,91 gram dan pisau besi.

Berdasarkan keterangan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal RH, yang disampaikan Hadi, awalnya personel Sat Res Narkoba Polres Pelabuhan Belawan mendapatkan informasi dari masyarakat adanya peredaran narkoba jenis sabu di okasi tersebut.

"Petugas mendatangi lokasi, melihat seseorang laki-laki di dalam rumah. Saat kedatangan petugas laki-laki itu membuang plastik dari jendela kamar langsung melarikan diri," sebutnya.

 

 

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lakukan Pengejaran

Lalu, lanjut Hadi, personel yang melihat terduga bandar narkoba tersebut melarikan diri, langsung mengamankan plastik yang dibuang, dan diketahui berisi sabu. Kemudian personel melakukan pengejaran terhadap laki-laki yang diketahui bernama Iwan.

"Ketika personel Bripka Rudi Simamora melakukan pengejaran, Nasib melakukan perlawanan. Dia melukai petugas dengan pisau lipat, dan mencoba merebut senjata api petugas yang terselip di pinggang," sebutnya.

Kemudian, Bripka Rudi Simamora berupaya mengamankan senjata api dari pinggangnya, namun pelaku tetap melakukan perlawanan. Ketika bergumul dan tarik-tarikan, senjata api milik personel polisi itu meletus hingga mengenai Iwan.

Selanjutnya petugas berupaya menangkap terduga bandar narkoba tersebut, namun warga datang dan melakukan penyerangan dengan cara melempari petugas, sehingga petugas tidak berhasil menangkap Iwan.

"Selanjutnya petugas menyelamatkan diri," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Dibawa Keluarga ke RS Mitra Medika

Diterangkan Hadi, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, diketahui Iwan sempat dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit (RS) Mitra Medika Marelan untuk berobat. Setelah ditangani oleh petugas medis, dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 11.40 WIB.

Hadi juga menyampaikan, sebelum dilakukan penangkapan terhadap Iwan, sudah ada 4 orang pelaku ditangkap di lokasi yang sama. Penangkapan terhadap Iwan merupakan hasil pengembangan penyidik.

"Yang bersangkutan sudah menjadi target operasi polisi, dan merupakan salah satu bandar narkoba di daerah Belawan," terangnya.

4 dari 4 halaman

Pengakuan Keluarga

Jenazah Iwan alias Nasib selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan. Di lokasi tersebut, anak kandungnya, Rian, terkait peristiwa yang terjadi mengaku, saat kejadian dirinya sedang membeli rokok ke belakang rumah.

"Tidak berapa lama, tiba-tiba ada suara tembakan, kupikir entah apa, rupanya ayahku sudah kena tembak di bagian leher, bercucuran darah," ujarnya.

Ditanya kenapa ayahnya ditembak, Rian mengaku tidak mengetahuinya. "Enggak tahu, lah. Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB," ucapnya.

Sepengetahuan Rian, saat itu polisi yang dilihatnya berjumlah 3 orang. Bahkan, dirinya mengaku sempat melihat polisi tersebut datang, namun dirinya tidak mengetahui alasan polisi tersebut datang.

Disinggung apakah ada dugaan terkait narkoba, sepengetahuan Rian juga begitu. Tetapi pengakuannya, ayahnya sudah 1 tahun lebih tidak bermain narkoba lagi.

Bahkan saat kejadian, sepengetahuan Rian juga, tidak ada barang bukti narkoba yang dibawa. Pascapenembakan, dia langsung membawa ayahnya ke rumah sakit menggunakan sepeda motor.

"Kejadiannya di Gang Mapo, Medan Labuhan," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.