Sukses

Langkah Gubernur Edy Tangani Kasus Gagal Ginjal Akut, Siapkan RS dan Gratiskan Pengobatan

Sebagai langkah untuk menangani kasus gangguan ginjal akut yang menimpa anak-anak dalam sepekan terakhir, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meyakinkan masyarakat untuk persiapan rumah sakit di Kota Medan.

Liputan6.com, Medan Sebagai langkah untuk menangani kasus gangguan ginjal akut yang menimpa anak-anak dalam sepekan terakhir, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meyakinkan masyarakat untuk persiapan rumah sakit di Kota Medan.

Dalam diskusi pada Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Gagal Ginjal Akut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, pada Senin, 24 Oktober 2022, Edy Rahmayadi mengatakan, pasien dengan gejala gangguan ginjal akut bisa berobat gratis.

Hadir dalam rakot di antaranya Pangdam I/BB, Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Wakil Ketua DPRD Sumut, Rahmansyah Sibarani, dan anggota DPRD Sumut, Hendro. Turut mendampingi Kadis Kesehatan Ismail Lubis beserta tim kesehatan.

Setelah Rakor, Edy Rahmayadi menjelaskan, sebanyak 14 kasus gangguan ginjal akut terjadi di Sumut, dan ada 8 anak yang meninggal dunia. Sementara 2 orang sudah dinyatakan sembuh dan pulang.

"Sedangkan empat orang lagi masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Adam Malik Medan," kata orang nomor satu di Sumut itu.

 

Saksikan Video pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rujukan ke Rumah Sakit Adam Malik

Edy Rahmayadi mengatakan, terkait penanganan terhadap kasus tersebut, untuk penanganannya perlu rujukan ke Rumah Sakit Adam Malik, termasuk jika gejala dimaksud muncul di daerah luar Kota Medan. Saat ini, sudah ada pernyataan kesanggupan dari pihak rumah sakit pemerintah itu.

"Saya sudah diksusi bersama ahli, ada dokter anak, dokter ginjal, rumah sakit dan BPOM yang berwenang tentang itu," sebutnya.

Meskipun sebaran kasus gangguan ginjal akut ini terjadi di beberapa daerah, Gubernur Edy memastikan penanganannya gratis dengan indikasi adanya infeksi pada saluran cerna, demam, ISPA, batuk pilek, dan muntah. Serta kurangnya kadar air seni, dan tidak bisa buang air seni.

"Rumah Sakit Adam Malik cukup siap, tetapi kalau tidak, banyak yang lain untuk memfasiltiasi itu," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Cegah Peredaran Obat

Sedangkan terkait langkah kedua, yakni mencegah peredaran obat sirop yang diduga pemicu munculnya gangguan ginjal akut. Pemerintah akan melakukan penarikan bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dari apotek, fasilitas kesehatan hingga pabrik.

Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menyebut, langkah ini akan mereka kawal untuk memastikan tidak ada obat sirop jenis tertentu yang beredar dan menjadi resep pengobatan. Termasuk menarik produksi dari pabrik yang beroperasi di Sumut.

"Kita sudah turun ke lapangan, dan sudah meminta obat itu tidak diedarkan, sampai nanti penelitian kembali dari pusat apakah diizinkan atau tidak," Kapolda Panca menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.