Sukses

Dinkes Lampung Konfirmasi 1 Kasus Gagal Ginjal Akut, Pasien Balita Usia 11 Bulan

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengkonfirmasi adanya temuan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pertama di Lampung. Penyakit yang disebabkan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilon glikol (DG) melebihi ambang batas dalam obat cair sirup yang beredar di Indonesia, menjangkiti pasien balita usia 11 bulan.

Liputan6.com, Lampung - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengkonfirmasi adanya temuan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal pertama di Lampung.

Penyakit yang disebabkan cemaran etilen glikol (EG) dan dietilon glikol (DG) melebihi ambang batas dalam obat cair sirup yang beredar di Indonesia, menjangkiti pasien balita usia 11 bulan.

Kepala Dinkes Provinsi Lampung, Dr Reihana mengatakan, pasien gagal ginjal akut pertama di Lampung ini merupakan warga Bandar Lampung.

"Balita usia 11 bulan, menderita AKI atau Acute Kidney Injury kini sudah dilakukan perawatan secara intensif di Rumah Sakit Abdul Moeloek," beber Reihana, Sabtu (22/10/2022).

Terkait dengan temuan kasus tersebut, Reihana mengungkapkan Dinkes Lampung melakukan beberapa hal termasuk mengambil sampel spesimen dari pasien, berupa darah, urine dan swab nasofaring. 

Pihaknya juga melakukan pemeriksaan obat obatan yang telah dikonsumsi pasien, sebelum akhirnya diketahui mengidap gagal ginjal akut.

"Hasil pengujian BPOM RI telah ditemukan cemaran etilen glikol dan dietilon glikol seperti Termorex Syrup dan beberapa merek obat sirup lainnya," jelas Reihana.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gejala Gangguan Ginjal Akut

Reihana mengingatkan agar masyarakat segera melaporkan ke petugas medis baik di puskesmas maupun fasilitas kesehatan lainnya.

Ketika ada anak usia 0 - 18 tahun khusus nya balita yang mengalami gejala dini gagal ginjal akut. Seperti buang air kecil sedikit, atau tidak ada urinenya sama sekali.

"Secara tiba tiba mengalami gejala ini padahal tidak punya riwayat sakit ginjal yang disertai atau tidak disertai demam, diare segera datang ke pelayanan kesehatan terdekat," katanya.

Menurut Reihana tidak ada yang perlu ditakutkan dari temuan kasus penyakit gagal ginjal ini.

Hanya saja masyarakat diminta untuk tetap memberlakukan perilaku hidup sehat dan menjaga asupan nutrisi, sehingga kondisi tubuh tetap terjaga dengan baik.

"Tidak perlu panik, yang perlu diperhatikan adalah asupan gizi, nutrisi dan kesehatan Anak agar dapat terhindar dari segala macam penyakit," tukasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.