Sukses

7 Oktober Hari Senyum Sedunia, Ternyata Ini Sejarahnya

Peringatan Hari Senyum Sedunia digelar untuk mengajak orang-orang di seluruh dunia berbahagia lewat hal kecil

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Senyum Sedunia atau World Smile Day diperingati setiap Jumat pertama Oktober. Peringatan ini kali pertama dicanangkan pada 1999.

Peringatan Hari Senyum Sedunia digelar untuk mengajak orang-orang di seluruh dunia berbahagia lewat hal kecil, yakni sebuah senyuman. Peringatan ini diinisiasi oleh seniman asal Massachusetts, Amerika Serikat, Harvey Ball. Berikut sejarah Hari Senyum Sedunia.

Harvey Ball merupakan seniman pencipta emoji atau emotikon senyum (smiley face) pada 1963. Hingga kini, emoji berwarna kuning dengan dua titik sebagai mata dan satu lengkungan sebagai senyum itu, menjadi emotikon yang paling banyak digunakan di seluruh dunia untuk mengungkapkan keceriaan.

Namun, emoji tersebut juga telah digunakan secara komersial. Harvey Ball khawatir komersialisasi simbol akan mengurangi arti dari seni tersebut.

Di masa tuanya, Harvey Ball pun berpikir bahwa perlu ada satu hari untuk memperingati senyum dan berbuat baik yang menggema di seluruh dunia. Dia pun lantas mencetuskan Hari Senyum Sedunia pada 1999.

Sayangnya, Ball hanya sempat merayakan Hari Senyum Sedunia dua kali karena dia meninggal dunia pada April 2001. Namun, semangat Ball menyebarkan senyum ke seluruh dunia telah dilanjutkan oleh Harvey Ball World Smile Foundation.

Yayasan tersebutlah yang akhirnya menjadi sponsor resmi untuk World Smile Day setiap tahunnya. Sebuah laman www.worldsmileday.com pun dibuat untuk memberikan informasi tentang World Smile Day, Harvey Ball, dan Smiley.

Adapun tema perayaan tahun ini adalah "Lakukan kebaikan. Bantu satu orang tersenyum!" (Do an act of kindness. Help one person smile). Untuk ikut berpartisipasi dan merayakannya, setiap orang hanya perlu menyebarkan kebaikan, tersenyum, dan berbahagia.

(Resla Aknaita Chak)

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.