Sukses

Bupati Lebak Ajak Salat Gaib dan Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengajak warganya menggelar shalat ghaib dan mendoakan korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Liputan6.com, Lebak - Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mengajak warganya menggelar salat gaib dan mendoakan korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Ketua DPD Demokrat Banten itu juga meminta seluruh kadernya untuk menggelar doa bagi korban jiwa, korban luka agar segera bisa sembuh dan keluarga yang sedang berduka bisa diberi ketabahan.

"Mari kita melakukan salat gaib untuk para almarhum, semoga husnul khotimah. Saya menyampaikan duka yang mendalam kepada seluruh korban,"ujar Iti Octavia Jayabaya, Minggu (02/10/2022).

Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu malam, 01 Oktober 2022 itu mempertandingkan Arema vs Persebaya dengan skor akhir 2-3 dan dimenangkan oleh klub asal Surabaya.

Tak terima tuan rumah kalah, suporter merangsek masuk ke dalam lapangan. Personel kepolisian menembakkan gas air mata ke tribun penonton.

Para korban jiwa maupun luka dibawa ke 8 rumah sakit, diantaranya RSUD Kanjuruhan, RSUD Dr Saiful Anwar dan RS Mitra Delima. Para korban ada yang tidak membawa tanda pengenal, sehingga belum diketahui identitasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

AHY Ikut Berduka

Ketua Umum Demokrat, AHY, juga menyampaikan duka citanya atas tragedi tersebut. Dia mengatakan hilangnya ratusan nyawa di stadion, akan menjadi catatan kelam bagi sejarah sepakbola Indonesia.

"Teriring doa untuk seluruh korban jiwa, termasuk dua aparat kepolisian yang sedang bertugas. Hilangnya ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan ini adalah catatan kelam bagi olahraga Indonesia, termasuk salah satu yang memakan korban terbesar di dunia," kata Ketua Umum Demokrat, AHY, dalam rilisnya, Minggu (02/10/2022).

Dia meminta pemerintah dan seluruh instansi yang bertanggung jawab, untuk melakukan investigasi secara terbuka, sehingga Kejadian serupa tidak lagi terulang kedepannya.

Menurut putra sulung SBY itu, tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, merupakan salah satu peristiwa sepakbola yang memakan korban jiwa terbesar di dunia pasca-tragedi Hillsborough di Inggris, 15 April 1989 yang menelan 96 korban jiwa.

"Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, juga agar korban luka segera pulih. Tak ada sepakbola seharga nyawa manusia," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.