Sukses

Gempa Tapanuli Utara, Gubernur Sumut Gerak Cepat Kirim Bantuan dan Tim Tanggap Bencana

Berdasarkan laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara, gempa Magnitudo 6, Sabtu (1/10/2022) dini hari pukul 02.28 WIB mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan.

Liputan6.com, Medan Berdasarkan laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara, gempa Magnitudo 6, Sabtu (1/10/2022) dini hari pukul 02.28 WIB mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan.

Dilaporkan juga, jalan rusak dan ambles, pohon tumbang dan longsor. Pasar Sarulla, Pahae Jae, juga dilaporkan terbakar usai terjadi gempa. Satu orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat gempa.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi gerak cepat dengan mengirimkan bantuan logistik yang dibutuhkan masyarakat terdampak bencana, bersama tim personel kaji cepat dan pemetaan drone.

Adapun bantuan logistik yang dibawa di antaranya bahan kebutuhan pokok, tenda pengungsian, selimut, matras pengungsi, dan makanan untuk kebutuhan keluarga.

Kaji cepat yang akan dilakukan personel BPBD Sumut di antaranya mendata dampak kerusakan mulai dari rumah, fasilitas umum, hingga fasilitas sosial. Sehingga nantinya bisa dilakukan penanganan seperti pendirian dapur umum, tenda pengungsi, dan kebutuhan dasar lain untuk masyarakat.

"Sesuai instruksi Bapak Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, merespons cepat kejadian bencana, kita sudah kirim bantuan logistik dan tim personel kaji cepat ke lokasi terdampak bencana. Kaji cepat ini harus segera dilakukan, evaluasi dan pendataan," kata Kepala BPBD Sumut, Haris Lubis.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

BMKG Catat 67 Kali Gempa Susulan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mencatat sudah 67 kali gempa susulan terjadi pasca lindu berkekuatan Magnitudo 6,0 yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati melaporkan, gempa susulan berkekuatan sangat rendah, sehingga tidak menghasilkan guncangan seperti gempa pertama. Hingga kini, BBMKG Wilayah I Medan terus melakukan pemantauan.

"Catatan BMKG, gempa terakhir pukul 09.50 WIB. Tetap perlu diwaspadai dan hati-hati. Kami imbau tetap tenang dan waspada," katanya.

Kepada warga juga diimbau untuk tidak pulang ke rumah dulu apabila kondisi bangunan rumahnya dalam keadaan retak-retak. Sebab, untuk mengantisipasi tertimpa bangunan.

"Kalau sudah mengkhawatirkan jangan dulu dulu pulang," imbaunya.

Warga juga diimbau untuk menjauh dari lereng dan perbukitan, karena kondisi saat ini kerap hujan turun. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadi longsor akibat gempa bumi.

"Jangan terpancing isu-isu sesat, silakan terus akses BMKG atau sosial media BBMKG," Dwi menginformasikan.

3 dari 5 halaman

Gempa Dini Hari

Sabtu (1/10/2022) pukul 02.28 WIB wilayah Tapanuli Utara, Sumut, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan Magnitudo 5,8.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,11° LU ; 98,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km. Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas VI MMI, getaran dirasakan oleh semua penduduk.

Untuk daerah Sipahutar dengan skala intensitas V MMI, getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Kemudian daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Gempa bumi ini menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga. Hasil pemodelan menunjukan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

4 dari 5 halaman

Korban Jiwa

Gempa bumi yang terjadi di Tapanuli Utara, Sumut, Sabtu (1/10/2022) dini hari WIB menelan satu korban jiwa. Selain korban jiwa, ada pula warga yang luka-luka akibat gempa besar ini.

Laporan visual sementara yang diterima Pusat Pengandali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa warga yang mengalami luka di bagian kepala dan sudah mendapatkan perawatan yang intensif.

Adapun kerusakan maupun keseluruhan korban luka dan lainnya masih dalam proses pendataan lebih lanjut oleh BPBD bersama lintas instansi terkait.

5 dari 5 halaman

Akibat Aktivitas Sesar Besar Sumatra Segmen Renun

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa yang terjadi di Tapanuli Utara, Sumut, pada Sabtu (1/10/2022) dini hari WIB, dipicu adanya aktivitas sesar besar Sumatra segmen Renun.

"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar besar Sumatra segmen Renun," ujar Plt Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.