Sukses

2 Opsi Garut Selatan Bebas Banjir, Pilih Mana?

Yang Pertama relokasi tapi biayanya cukup mahal sebab ini rumahnya cukup banyak sepanjang aliran sungai itu, yang kedua dengan tanggul atau bronjong,

Liputan6.com, Garut - Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman menyatakan, untuk menghindari musibah banjir bandang di kemudian hari. Ada dua alternatif yang bisa ditempuh pemerintah dalam penanggulangan banjir di sepanjang sungai.

“Yang Pertama relokasi tapi biayanya cukup mahal sebab ini rumahnya cukup banyak sepanjang aliran sungai itu, yang kedua dengan tanggul atau bronjong,” ujar dia, Jumat (23/9/2022) malam.

Menurutnya, musibah banjir bandang akibat luapan Cikaso dan Sungai Cipalebuh, Kecamatan Pameungpeuk yang berada di jalur lintas Selatan Jawa Barat itu, terbilang besar dibanding musibah serupa 2020 lalu.

“Kerusakan rumah yang ada di Pameungpeuk saja ini ada sekitar 1.600 rumah yang terdampak,” kata dia.

Bahkan dari ribuan warga terdampak, puluhan kepala keluarga (KK) di kecamatan Pameungpeuk, hingga kini masih mengungsi di tempat yang lebih aman.

“Kita sedang diupayakan rumahnya kita bersihkan tadi dengan para kepala desa, sehingga tidak ada yang mengungsi,” ujarnya.

Selain kerusakan rumah warga, banjir bandang di Garut Selatan kali ini ikut merontokkan sejumlah infrastruktur dasar seperti jembatan, jalan raya dan lainnya.

“Jembatan yang diresmikan tempo hari (roboh), kemudian jembatan merah putih dan jembatan Panglayang (ikut roboh), ada tiga jembatan satu di pamengpeuk dua di Cibalong,” kata dia.

Dengan kondisi itu, Helmi berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, turun tangan ikut membantu.

“Itu (dua alternatif) pilihan yang paling rasional saat ini, nanti kita koordinasi dengan provinsi, karena sungai ini ada di bawah provinsi,” kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.