Sukses

Isi Voice Note IRT yang Gantung Diri usai Bunuh 2 Anaknya di Kabupaten Pinrang

IRT tersebut sempat mengirim Voice Note kepada suaminya. Isinya begitu menyedihkan.

Liputan6.com, Pinrang - BR (37), ibu rumah tangga di Kelurahan Pakkie, Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang ditemukan gantung diri usai mencekoki dua putranya dengan racun rumput ternyata sempat mengirim pesan terakhirnya. Pesan tersebut berupa voice note yang dia kirim ke suaminya dan sebuah catatan yang ia simpan di samping jenazah kedua anaknya. 

Kapolres Pinrang, AKBP Moh Roni Mustofa menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan saksi dan temuan-temuan di tempat kejadian perkara pihaknya menemukan bukti dugaan BR bunuh diri setelah membunuh kedua anaknya yakni MD dan MN. 

"Dari hasil olah TKP kita menemukan ada buku dan telepon genggam. Buku itu berisi catatan piutang," kata Roni, Senin (19/9/2022). 

Selain itu, lanjut Roni, IRT tersebut juga sempat mengirimkan Voice Note di aplikasi pesan singkat kepada suaminya saat ia meregang nyawa. Voice note itu berisi tentang penjelasan sang istri mengapa ia nekat mengakhiri hidupnya dan kedua anaknya. 

"Dia kirim voice note ke suaminya, intinya dia bilang kalau sudah kirim anaknya ke surga dan bunuh diri karena malu dan terbebani punya utang," jelas Kapolres Pinrang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Isi Voice Note

Berdasarkan data dan informasi yang diterima Liputan6.com, voice note tersebut berdurasi 4 menit 6 detik. BR dalam voice note tersebut menggunakan bahasa Bugis yang mana artinya sebagai berikut:

 

Oh 'pa, ku bawa (kedua) anak mu, agar tak ada lagi yang menyusahkan kamu. Tinggal anakmu yang sudah besar itu yang harus kau urusi 'pa. Urus mereka seperti kamu mengurusi anakmu yang kecil-kecil ini 'pa.

Saya lihat bagaimana kamu mencintai anak-anakmu ini 'pa. 

Kedua anakmu yang kecil ini sudah pergi ke surga menunggumu, kalau saya tidak perlu mereka tunggu, cukup kamu 'pa bersama kakaknya dan neneknya. 

Tetap semangat 'pa, saya titip dua anak kita yang sudah besar itu, biarlah dua yang kecil ini ikut bersama saya agar mereka tak membuat kamu susah. 

Oh iya, kamu jangan pernah takut tinggal di rumah ini, saya janji tidak akan menggangu kamu, jadi jangan pernah takut tinggal di rumah ini ya 'pa.

Penglihatan ku sudah mulai gelap 'pa, saya sudah minum racun. Itu anakmu sudah mati lebih dulu, sengaja saya melakukan itu agar mereka bahagia di surga, apalagi mereka tidak punya salah. Lebih baik memang saya membawa mereka mati bersama saya supaya tidak menyusahkan kamu 'pa. 

Saya tahu bagaimana kamu mencintai anak-anak kita 'pa. 

Sebenarnya saya tak tahan lagi, saya sangat ingin tapi tak kuat, dari pada saya sakit 'pa karena utang. Tolong bayar utang-utang itu 'pa, itu semua sudah saya catat. Mereka semua orang baik pa, pasti mereka membantu kamu. 

Saya membohongi kamu 'pa bahwa nanti saya akan diberi uang dari Ikka, karena saya sudah bingung cara apa lagi yang harus ku lakukan, sudah berhari-hari saya memikirkan ini, apalagi hari ini saya janji untuk menebus emas milik Hj. Dahlia tapi tidak ada uang yang diberikan Ikka hari ini. 

'Pa, saya minta maaf 'pa. Saya sangat menyayangimu, sayangilah anakmu juga. Kedua anakmu yang kecil ini sudah di tempat yang baik dan menunggu kamu di sana.

Saya lihat bagaimana kamu menyangi anak-anakmu 'pa. 

Penglihatan ku sudah gelap 'pa. Saya minta maaf 'pa. Saya sebenarnya sangat ingin bersama mu 'pa. Anakmu sudah pergi 'pa, mereka pergi ke surga menunggu kamu 'pa.

Oh Tuhan maaf kan hamba-Mu. Maafkan hamba-Mu...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.