Sukses

5 Tips Bikin Password untuk Cegah Kebocoran Data

Jika sebuah akun penting jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab, bisa dipastikan data kita akan disalahgunakan alias terjadi kebocoran data.

Liputan6.com, Bandung - Password atau kata sandi adalah kunci akses secara virtual sebagai andalan utama saat ini. Namun, dengan banyaknya aplikasi, kadang membuat penggunanya sering lupa dengan akun dan password yang digunakannya.

Mengutip welivesecurity.com, password sebenarnya sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Sebelum Gmail, Hotmail, dan Facebook menggunakan kata kunci, tentara Roma menggunakan password sebagai sarana komunikasi. Password di masa lalu digunakan untuk berkomunikasi dengan tujuan untuk melakukan sensor informasi supaya tidak diketahui pihak musuh.

Password saat ini menjadi kunci untuk mengakses sejumlah data pribadi yang tersimpan dalam beragam platform digital. Oleh sebab itu, perlindungan dan perlakuan lebih harus diberikan dalam menyusun kata sandi.

Jika sebuah akun penting jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab, bisa dipastikan data kita akan disalahgunakan alias kebocoran data. Di awal 2021, berdasarkan laporan Cybernews menyebut bahwa kompilasi lebih dari 3,2 miliar email dan kata sandi unik beberapa waktu lalu bocor di forum peretasan populer.

Membuat password yang sangat aman adalah keniscayaan. Namun, seperti yang kita semua tahu, ada garis tipis antara memilih password yang sulit ditebak orang lain dan password yang mudah Anda ingat.

Sebelum membaca tips membuat password aman untuk akun Anda agar mencegah kebocoran data, sebaiknya ketahui dulu kata sandi yang terlalu mudah ditebak atau umum berikut ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Kata Sandi Paling Umum

Menurut penelitian Keeper Security, sebanyak 17% orang menggunakan 123456 sebagai kata sandi. Bahkan, menurut Secure Digital Vault-Keeper Security, sedikitnya ada 25 daftar kata sandi “mengerikan” paling populer yang dipakai masyarakat secara umum.

Ke-25 daftar tersebut yaitu, 123456, 123456789, qwerty, 12345678, 111111, 1234567890, 1234567, password, 123123, 987654321, qwertyuiop, mynoob, 123321, 666666, 18atcskd2w, 7777777, dan 1q2w3e4r.

Kemudian, 654321, 555555, 3rjs1la7qe, google, 1q2w3e4r5t, 123qwe, zxcvbnm, dan 1q2w3e.

Adapun password yang aman adalah kata sandi yang sulit atau tidak dapat Anda tebak atau pecahkan menggunakan brute force attack, sebuah tindakan hacker yang berupaya mengakses sistem atau jaringan secara paksa dengan cara menebak username dan password.

Hacker menggunakan komputer untuk mencoba berbagai kombinasi huruf, angka, dan simbol untuk mencari password yang tepat. Aplikasi komputer modern dapat memecahkan password pendek yang hanya terdiri dari huruf dan angka dalam beberapa saat.

Dengan demikian, password yang kuat terdiri dari kombinasi huruf besar dan huruf kecil, angka dan simbol khusus, seperti tanda baca. Panjangnya setidaknya harus 12 karakter, meskipun direkomendasikan untuk memilih karakter yang lebih panjang lagi.

Selanjutnya, simak tips di bawah ini.

3 dari 7 halaman

Password yang panjang adalah password yang bagus

Dalam hal keamanan password, panjangnya benar-benar penting. Pilih password yang panjangnya setidaknya 12 karakter, bahkan lebih panjang jika Anda bisa.

Setiap simbol tambahan dalam password secara eksponensial meningkatkan jumlah kemungkinan kombinasi. Ini membuat password dengan panjang tertentu pada dasarnya tidak dapat dipecahkan, dengan asumsi Anda tidak menggunakan frasa umum.

4 dari 7 halaman

Gunakan password yang kuat atau pengelola kata sandi

Semakin lemah kata sandi, maka kian besar risikonya. Untuk itu, cobalah menghindari kata-kata yang ditemukan dalam kamus, atau sesuatu yang berkaitan dengan Anda seperti nama anak, hewan peliharaan, atau tempat.

Pakailah kata sandi yang merupakan kombinasi rangkaian huruf, angka, atau karakter dan simbol khusus secara acak.

Namun jika tidak bisa mengelola password kuat secara mandiri, cobalah menggunakan password manager. Google sendiri memiliki password manager dan layanan seperti Lastpass, yang menawarkan pengelolaan kata sandi.

Chris Hazelton, Director of Security Solutions di Lookout, penyedia solusi keamanan seluler AS mengatakan, password manager biasanya mengotomatiskan perubahan kata sandi, yang memungkinkan reaksi lebih cepat jika terjadi pelanggaran.

5 dari 7 halaman

Hindari password sebelumnya

Sangat penting untuk memastikan Anda tidak mendaur ulang password Anda, terutama jika password itu pernah diretas sebelumnya.

Ini mungkin tampak jelas, tetapi setelah Anda menggunakan password, Anda tidak boleh menggunakannya kembali. Bahkan jika Anda belum menggunakannya selama bertahun-tahun, yang terbaik adalah membuat yang baru. Terutama jika Anda pernah mengalami masalah dengan password yang diretas di masa lalu.

Meskipun menggunakan karakter khusus dalam password Anda adalah cara yang sangat baik untuk membuatnya ekstra aman, tidak semua akun online mengizinkan Anda menggunakan simbol apa pun yang Anda suka.

 

6 dari 7 halaman

Matikan pengisian otomatis

Hindari menggunakan fitur isi otomatis di browser, kuhsusnya untuk password. Meski ini berguna, tetapi ada risiko yang lebih besar.

Jika seseorang membobol perangkat atau mendapatkan akses sementara ke sana, itu memberikan akses instan ke akunmu. Matikan ini saat menggunakan Google, Firefox, atau browser lainnya.

Hindari juga menyimpan kata sandi apa pun di dokumen, email, catatan online, atau apa pun yang dapat diretas.

Tentu saja, sangat penting untuk terus memantau pelanggaran data yang mungkin terjadi, terutama dengan akun email Anda.

Periksa kebocoran data pribadi online, yang akan memberi tahu Anda jika hal seperti ini terjadi pada akun email Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah memasukkan alamat email Anda dan kami akan dapat memberi tahu Anda jika terjadi sesuatu padanya.

7 dari 7 halaman

Gunakan autentikasi dua faktor

Jika seseorang berhasil mencuri kata sandi, Anda masih dapat mencegah mereka mengakses akun dengan menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan otentikasi dua faktor (2FA). Ini berarti bahwa siapa pun yang mencoba masuk ke akun Anda harus memasukkan informasi kedua setelah kata sandi yang benar.

Biasanya kode satu kali yang akan dikirimkan langsung kepada Anda. Terkadang ini akan dikirimkan kepada Anda melalui pesan teks, meskipun ini belum tentu merupakan cara yang paling aman untuk menerima kode tersebut. Lagi pula, seorang peretas dapat mencuri nomor ponsel Anda melalui penipuan pertukaran SIM dan mengakses kode verifikasi Anda.

Akan merasa jauh lebih aman menggunakan aplikasi autentikasi dua faktor, karena jauh lebih sulit untuk dicegat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.