Sukses

Mengenal Anggrek Hitam Khas Kalimantan

Kalimantan menyimpan banyak flora unik yang tak dapat dijumpai di daerah lain. Tak jarang kekayaan alamnya sering disebut dalam jurnal ilmiah, film dokumenter, maupun fiksi.

Liputan6.com, Palangka Raya Kalimantan menyimpan banyak flora unik yang tak dapat dijumpai di daerah lain. Tak jarang kekayaan alamnya sering disebut dalam jurnal ilmiah, film dokumenter maupun fiksi.

Sebut saja, film Anaconda: The Hunt for the Blood Orchid yang rilis pada 2004 silam. Mengambil latar cerita di Kalimantan dengan mengisahkan sekelompok peneliti yang memburu anggrek.

Jika merujuk dalam film tersebut, anggrek yang paling mendekati adalah jenis anggrek hitam (Coelogyne pandurata) khas Kalimantan. Anggrek tersebut masuk ke dalam salah satu spesies flora yang sangat dilindungi.

Dalam Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan Universitas Palangka Raya yang terbit pada 2018, anggrek ini banyak ditemukan di Tewah dan Muara Teweh, Kalimantan Tengah.

Tanaman ini termasuk tumbuhan yang dilindungi berdasarkan PP RI No 7 Tahun 1999. Pasalnya, terjadi peningkatan koleksi dari pecinta anggrek jenis ini yang tidak terkendali, eksploitasi berlebihan, kerusakan habitat akibat reklamasi, pembukaan lahan pertanian, hingga perdagangan ilegal yang membuat anggrek hitam mengalami ancaman punah.

Sementara, di Provinsi Kalimantan Timur, anggrek ini dijadikan ikon provinsi dan masih bisa dijumpai di kawasan Cagar Alam Kersik Luway. Kersik Luway sendiri adalah sebutan masyarakat setempat atas Anggrek Hitam yang dalam bahasa Dayak berarti pasir sunyi.

Mitos yang beredar di kalangan masyarakat, siapa pun yang memelihara anggrek hitam akan tertimpa kesusahan dan kesialan dalam kehidupan. Sementara masyarakat Dayak sangat menghormati anggrek hitam serta menganggap bahwa mencuri atau merusaknya berarti merupakan pelanggaran terhadap hukum adat.

Meski demikian, pecinta anggrek di seluruh dunia masih banyak yang berburu anggrek ini. Padahal, membudidayakan anggrek hitam Kalimantan terbilang cukup sulit ketimbang anggrek jenis lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.