Sukses

Upaya Mahasiswa Teknik Sipil Menjaga Kebersamaan Desa

Ada yang memudar di desa, namun justru dihidupkan kaum urban yang rindu kebersamaan di desa alanya. Inilah sisi lain program Sipil Membangun Desa.

Liputan6.com, Semarang - Upaya mendekatkan dunia akademik dengan kehidupan desa dijalankan berbagai perguruan tinggi. Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar pengiriman mahasiswa berbagai fakultas ke desa-desa agar tak hilang dari akar.

Mahasiswa Ilmu Teknik Sipil misalnya, dikirim ke desa Sruwen, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, dengan harapan keberadaan para mahasiswa itu bisa menjadi pendorong kreativitas dan kepedulian masyarakat pada desa.

Diawali dengan pembukaan di Balai Desa Sruwen, mereka menamakan programnya dengan nama Sipil Membangun Desa. Menurut Aji, penanggungjawab program itu, mereka ingin agar masyarakat desa Sruwen bisa menjadi inspirator kepedulian pada desanya.

"Kegiatan yang sifatnya gotong royong seperti kerja bakti tetap kita adakan. Bagaimanapun saat ini desa-desa jarang menggelar kerja bakti sebagai wujud peduli lingkungan. Justru kampung-kampung di perkotaan malah rajin. Karena mereka adalah kaum urban yang rindu suasana gotong royong saat di desa," kata Aji.

Misi mengembalikan roh kerja bakti itu dimanfaatkan untuk mengaplikasikan ilmu teknik sipil yang didapat di kampus.

"Menanam pohon tanpa dilandasi motivasi memanen, namun benar-benar karena ingin lingkungan yang segar. Juga pembuatan plang jalan sebagai penunjuk arah jalan," kata Aji.

Memang sederhana, namun itu akan mampu menjadi benteng menyelamatkan roh desa. 

"Untuk papan nama penunjuk arah jalan, dipasang di lima titik strategis. Apalagi Sruwen semakin ramai kunjungan dari luar desa," kata Aji.  

Kegiatan sederhana itu hanya berlangsung dua hari, dari tanggal 5 hingga 6 Agustus 2022. Namun melibatkan 25 mahasiswa.

Anak-anak muda yang selama ini dimanjakan kehidupan kota ini mengaku gembira bermalam di Sruwen. Disitulah kesehatan interaksi sosial mereka dapatkan. 

"Untuk makan, kami minta tolong warga yang buka usaha catering, ini sekaligus sebagai upaya membantu pemasaran UMKM warga," kata Aji.

Kebutuhan makan mahasiswa terpenuhi melalui catering ke salah satu warga desa sebagai wujud membantu UMKM di desa tersebut. 

Kegiatan Sipil Membangun Desa, bisa jadi adalah langkah kecil sederhana. Namun dari kegiatan itu, manfaat yang didapat anak-anak muda itu diharapkan bisa jadi bekal saat mereka menjalani kehidupan kelak. (Septi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.