Sukses

Orangtua Santri Gontor Buat Pernyataan Sikap, Warganet Dukung Dapatkan Keadilan

Soimah, ibu santri Gontor AM, memposting pernyataan sikap di akun medsos pribadinya, seusai kunjungan pimpinan Ponpes Gontor Ponorogo Jatim.

Liputan6.com, Palembang - Kematian santri Gontor, AM (16), membawa duka mendalam bagi keluarganya. Terutama Soimah (45), ibu korban yang melihat sendiri jasad anaknya yang penuh dengan luka lebam, saat jenazahnya dibawa ke rumah duka, pada hari Selasa (23/8/2022).

Pada hari Kamis (22/9/2022), jenazah santri Gontor, AM yang dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sei Selayur Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), akhirnya diautopsi oleh tim forensik, di bawah pengawasan tim penyidik Polres Ponorogo Jawa Timur (Jatim).

Keesokan harinya, Jumat (23/9/2022), petinggi Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jatim, terbang ke Kota Palembang Sumsel dan langsung berziarah ke makam santri AM, didampingi ayah AM, Rusdi, keluarga AM dan perangkat daerah setempat.

Usai pertemuan tersebut, Soimah mengunggah video dan tulisan pernyataan sikap yang berjudul ‘Pernyataan Sikap Keluarga AM’, yang diposting di akun media sosial (medsos) pribadinya, @soimah_didi, Sabtu (10/9/2022).

Dalam unggahan tersebut, Soimah sekeluarga berterima kasih atas kunjungan petinggi Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor Ponorogo ke keduamannya. Dia menyikapi kunjungan tersebut, sebagai langkah pihak ponpes untuk menghibur dan berbela sungkawa atas apa yang terjadi.

Namun Soimah menegaskan, jika kasus kematian anaknya sudah memasuki ranah hukum, dia sekeluarga tetap akan melanjutkan proses hukum, untuk menuntut keadilan untuk anak sulungnya.

Begitupun kepada pihak-pihak yang terlibat yang mencoba menghilangkan bukti-bukti, menutup-nutupi atas peristiwa penganiayaan terhadap anak saya, sehingga anak saya harus menjalani otopsi, ekshumasi. Saya sebagai seorang ibu untuk menyetujui proses otopsi, ekshumasi tersebut, benar-benar sangat membuat batin saya terguncang,” ujarnya, Minggu (11/9/2022).

Sebagai ibu yang melahirkan AM, Soimah akan terus melanjutkan perjuangan anaknya. Apalagi di akhir hayatnya, AM pernah mengungkapkan keinginannya untuk memperbaiki sistem pendidikan di Ponpes Gontor Ponorogo Jatim.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keinginan Terakhir

Awalnya, Soimah tak mengerti apa maksud perkataan AM tersebut. Hingga akhirnya, dia mengerti maksud ucapan AM, dengan kematian anaknya yang membuat keluarga penuh duka.

Rupanya dengan meninggalnya almarhum, baru saya bisa mengerti maksud celotehan tersebut, untuk memperbaiki sistem agar tidak terjadi tindakan kekerasan di lembaga pendidikan mana pun dan pengalihan pengasuhan dan pengawasan kepada senioritas,” katanya.

Video yang diposting di akun medsos pribadi Soimah tersebut, banjir dukungan dari para warganet. Ratusan akun-akun medsos menulis beragam komentar, dengan satu keinginan yang sama, yakni agar keluarga mendapatkan keadilan dalam penanganan kasus tersebut.

3 dari 3 halaman

Dukungan Warganet

Tak sedikit yang terharu dengan isi pernyataan sikap yang diposting Soimah. Bahkan mereka berdoa agar kejadian yang dialami santri AM, tak terjadi lagi di kemudian hari ke santri-santi lainnya.

Poin ke-3 bikin saya tertegun bunda. Masyaallah surga bagimu anak baik. Bundanya juga hebat, semoga ada keadilan buat ananda,” tulis akun Instagram @indrie.nice.

Semoga ibu selalu sehat dan semangat berjuang demi keadilan. Agar tidak ada lagi korban lain yang jatuh, amin...,” ungkap akun Instagram @marinaprihatini85.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.