Sukses

Sepeda Listrik Jadi Kendaraan Alternatif Ketika BBM Naik

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ternyata memberikan dampak terhadap penjualan sepeda listrik bertenaga baterai di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dalam sehari, dealer yang terletak di Jalan Tlilik Riwiut Km 2.5 tersebut mampu menjual 8 unit perharinya.

Liputan6.com, Palangka Raya - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ternyata memberikan dampak terhadap penjualan sepeda listrik bertenaga baterai di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Dalam sehari, dealer yang terletak di Jalan Tlilik Riwiut Km 2.5 tersebut mampu menjual 8 unit perharinya.

Produsen otomotif asal Indonesia ini, membandrol harga sepeda listrik tersebut dengan harga berkisar Rp5-8 jutaan tergantung tipe, sementara untuk jarak tempuh sepeda tersebut mampu mencapai 50 hingga 70 kilometer dengan kecepatan rata 30km/jam.

"Omset penjualan meningkat, dalam sehari ini saja sudah menjual 8 unit sepeda listrik untuk area Palangka Raya," ujar Fadly, selaku tim marketing, Sabtu (3/9/2022).

Selain ramah lingkungan, keungulan sepeda listrik ini dapat dengan mudah mengisi ulang daya baterai, terutama pada rumah yang memiliki tegangan daya listrik yang rendah.

Para pengendara juga tidak memerlukan surat izin mengemudi (SIM), karena menurut Fadly kendaraan ini masuk kategori sepeda elektrik bukan kendaraan bermotor.

"Untuk listrik 900 watt sudah bisa mengisi baterai, jika dikalkuasi ke rupiah sekitar dua ribuan, lebih hemat ketimbang membeli pertalite," Fadly menambahkan.

Selain menggunakan baterai, ternyata sepeda listrik juga dapat digerakkan dengan tenaga manusia dengan dikayuh, terutama jika daya baterai dalam sepeda tersebut habis.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.