Sukses

Mimpi Garut Jadi Pemasok Bibit Kopi Unggul di Dunia

Pengembangan kopi melalui produksi benih kopi harus diwujudkan, sekaligus untuk memenangkan tantangan krisis pangan dan energi di masa depan.

Liputan6.com, Garut - Kementerian Pertanian (Kementan) RI siap menjadikan Garut, Jawa Barat, sebagai salah satu pusat pemasok bibit kopi unggulan dunia yang berasal dari Indonesia, sebagai rintisan menjadi negara penghasil kopi terbesar di dunia.

“Jawa Barat masuk sepuluh besar kawasan pengembangan Kopi di Indonesia. Termasuk Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Sulsel, Bali, dan NTT,” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), saat meninjau nursey bibit kopi di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Garut, Minggu (28/8/2022).

Menurutnya, produksi kopi Jawa Barat terus berkembang pesat. Saat ini, wilayah Jawa Barat merupakan salah satu wilayah penghasil benih kopi nasional dengan total target produksi mencapai 3 juta batang pada 2022.

Pihaknya mencatat, medio Januari-Maret 2022 total penanaman bibit kopi mencapai 499.000 batang, kemudian April-Juni sebanyak 1,01 juta batang, Juli-September 300.000 batang. “Dan pada Oktober-Desember mencapai 900.000 batang,” kata dia.

Sementara secara nasional, luasan area tanaman kopi tahun 2021 mencapai 1,26 juta hektare yang terdiri dari luas kopi Perkebunan Rakyat (PR) seluas 1,23 juta ha atau 98 persen, serta perkebunan Besar (PB) seluas 0,03 juta ha atau 2 persen.

Untuk mendukung rencana ambisius itu, pihaknya mendukung lahirnya inovasi pembibitan kopi berkualitas di tiap daerah, sebagai rintisan menjadi penghasil kopi terbesar di dunia.

“Pengembangan kopi melalui produksi benih kopi harus diwujudkan, sekaligus untuk memenangkan tantangan krisis pangan dan energi di masa depan,” ungkap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pusat Pembibitan Kopi Bersetifikat

Berdasarkan status keadaan tanaman, luas kopi nasional terdiri dari Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) seluas 188,91 ribu hektare, serta TM (Tanaman Menghasilkan) seluas 947,92 ribu hektare.

Adapun luas areal Tanaman Tidak Menghasilkan atau Tanaman rusak (TTM/TR) mencapai 122,16 ribu hektare.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alam Syah menambahkan, saat ini produksi kopi nasional mencapai 774,70 ribu ton yang terdiri dari produksi kopi Perkebunan Rakyat (PR) sebesar 769 ribu ton atau 99,33 persen dan produksi kopi Perkebunan Besar (PB) sebesar 5,67ribu ton atau 0,67 persen.

“Volume ekspor kopi tahun 2021 sebesar 382,93 ribu ton dan memberikan kontribusi devisa senilai Rp12,35 triliun atau penghasil devisa sektor perkebunan terbesar kelima setelah kelapa sawit, karet, kakao dan kelapa,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Bupati Garut Rudy Gunawan. Menurutnya, hadirnya nursey bibit kopi di Desa Cikandang ini, berharap pemerintah pusat menjadikan Garut sebagai daerah pusat pembibitan benih kopi yang bersertifikat nasional.

“Kita mempunyai petani-petani kopi yang sudah berpengalaman sejak zaman Belanda, dan kami ada Agrovulkanik yang juga bisa memberikan dampak bagusnya Kopi Garut,” ujar dia bangga.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.