Sukses

Ramai Judi 303, Deddy Corbuzier Undang Roy Shakti Bahas Fenomena 'Beking'

Pada acara Podcast Deddy Corbuzier dalam kanal YouTubenya ia juga membahas mengenai masalah judi 303.

Liputan6.com, Bandung - Kasus pembunuhan Brigadir J yang menjadikan Irjen Ferdy Sambo sebagai salah satu tersangka pembunuhan terus menarik perhatian publik, bahkan beberapa hari ini ramai keterikatan dengan konsorsium judi 303. Isu itu pula yang membuat Deddy Corbuzier dalam siniarnya mengangkat topik tersebut.

Dalam kanal YouTube-nya, Deddy tidak membahasnya sendiri. Namun ia juga turut mengundang Roy Shakti, seorang konsultan keuangan yang juga pernah mendapatkan ancaman karena membahas judi 303 tersebut.

Konten berdurasi 55 menit 47 detik tersebut baru saja diunggah pada 23 Agustus 2022 dan telah ditonton lebih dari 2 juta penonton sejak artikel ini ditulis. Pembahasannya juga seputar judi 303 yang tengah ramai diperbincangkan.

“Kita lagi ribut-ribut judi 303, sampai katanya kekaisaran Sambo ada di mana-mana, dibuka dan sebagainya ya. Padahal kayanya dari dulu ada bekingannya ya,” kata Deddy Corbuzier.

Melalui siniar tersebut, Roy Shakti mengiyakan namun dirinya tidak mau membahas lebih rinci mengenai siapa yang bermain. Pasalnya, di Indonesia sendiri judi itu dilarang namun artis atau influencer masih ada yang berani untuk mengambil iklan mengenai judi online.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Tersentuh

Ketika membahas mengenai siapa bekingan judi tersebut, Roy tidak mengetahui. Namun dirinya sadar bahwa beberapa tahun terakhir ini bekingan judi tersebut tidak tersentuh.

Bahkan dirinya juga sempat ditawarkan untuk terlibat dalam bermain judi online dan bertanya mengenai keamanan jika mengikuti judi tersebut.

Gue pernah ditawarin, lu mau gak bikin begini? Modal Rp200 juta itu dapat website, yang mahal promo dan lain-lain,” kata Roy.

Adapun judi online tersebut diklaim sangat aman dan tidak akan ditangkap. Bahkan orang tersebut meyakinkan Roy dengan kalim bukti judi tersebut aman.

“Nah dia bilang, jangan khawatir bro, aman. Sampai atasan aman, buktinya YouTuber pada promo aman-aman aja, enggak ditangkap,” ujar Roy.

Konten siniar Deddy Corbuzier dan Roy Shakti saat ini pun menjadi topik yang mendapatkan banyak pujian dan komentar dari para netizen karena mereka mendapatkan pengetahuan baru.

3 dari 3 halaman

Penjelasan Mahfud MD

Ihwal munculnya istilah kerajaan Sambo hingga mempunyai keterkaitan dengan diagram konsorsium judi 303 ke publik sendiri sempat disinggung Ketua Kompolnas Mohammad Mahfud MD.

Namn, Mahfud pun menjelaskan, bahwa kerajaan Ferdy Sambo yang ia sebut bukan berkaitan dengan diagram Konsorsium 303 judi online. Dia sendiri pun tidak mengetahui perihal Konsorsium 303 judi online itu.

"Soal gambar-gambar itu saya sudah dapat tetapi itu bukan dari saya. Saya tidak tahu sama sekali. Yang saya baca di media itu Pak Teguh yang mengatakan itu, tapi saya katakan Kerajaan Sambo itu bukan dalam konteks gambar pembagian uang judi itu. Saya malah nggak tahu yang begitu," tutur Mahfud.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Menko Polhukam) ini, Kerajaan Sambo merujuk pada jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri. Dia pun mengusulkan kewenangan dan tugas divisi tersebut dipisah seperti trias politica yang terbagi legislatif, eksekutif dan yudikatif.

"Yang saya katakan itu Divisi Propam itu. Setiap biro ini kalau dia memeriksa ini produknya harus diputus oleh Pak Sambo. Kalau dia menyelidiki, harus Pak Sambo. Kalau dia menghukum harus juga Pak Sambo. Kenapa ini tidak dipisah saja kayak kita buat trias politica. Yang meriksa dan yang menyelidiki dan yang memutuskan beda dong," papar Mahfud.

Sementara, Polri akan mendalami isu konsorsium 303 judi online yang disebut-sebut dipimpin oleh Irjen Ferdy Sambo dan melibatkan sejumlah jenderal dan anggota polisi lainnya. Informasi tersebut pun kini viral di sosial media dan menjadi pembicaraan publik.

"Nanti didalami oleh Ditsiber," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Jumat 19 Agustus 2022.

Penulis: Natasa K

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.