Sukses

Wajib Tahu Risiko Orangtua Mengajak Bayi Naik Motor

Bayi masih sangatlah rentan terhadap segala benda asing yang ada di luar tubuhnya rentan terkena infeksi bakteri, virus, termasuk cuaca.

Liputan6.com, Jakarta - Jagat dunia maya belum lama ini dihebohkan dengan seorang bayi berusia enam bulan diajak bepergian oleh orangtuanya naik motor.

Diketahui, orangtuanya mengajak sang bayi pergi naik motor untuk menonton pertandingan sepak bola. Namun, ajakan tersebut berujung penyesalan dari orangtua.

Kasus tersebut sempat menyita perhatian publik terutama kalangan ibu-ibu muda yang memiliki bayi. Sebagian besar beranggapan mengajak bayi naik motor sangat berisiko.

Dilansir dari berbagai sumber, mengajak bayi bepergian naik motor cukup berisiko tinggi. Sebagaimana dikumpulkan dari berbagai sumber, bayi masih sangatlah rentan terhadap segala benda asing yang ada di luar tubuhnya.

Bayi yang diajak bepergian naik motor rentan terkena infeksi bakteri, virus maupun cuaca yang tidak dapat dilihat oleh kasat mata. Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih belum sempurna, karena masih perlu berkembang sesuai dengan perkembangan usianya.

Angin yang menerpa saat berkendara juga dapat memungkinkan bayi mengalami dehidrasi sehingga dapat menyebabkan bayi menjadi demam, kembung, mual, dan rewel.

Walaupun hanya sebatas jalan-jalan sore, tetapi rentan terhadap masuknya zat infeksi dari luar ke dalam tubuh bayi. Sementara itu, bayi yang diajak bepergian naik motor rentan terkena bronkitis.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tips

Anak yang mengalami bronkitis ditandai dengan pilek, hidung meler, sakit tenggorokan, dan demam ringan yang disertai batuk. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menghindari berbagai macam risiko kesehatan bayi saat bepergian naik motor.

Seperti penggunaan helm yang tepat dan benar untuk mengurangi risiko kesehatan dan ancaman kecelakaan. Kemudian, posisi duduk anak diimbau untuk diantara orang dewasa agar polusi dan angin tidak langsung ke saluran pernapasan dan tubuh anak.

Selain itu, biasakan memakaikan masker kepada anak yang akan bepergian menggunakan motor agar terhindar dari penyakit bronkitis atau penyakit pernapasan apa pun. Terakhir, adalah meningkatkan imunitas anak dengan memberi asupan makanan dan vitamin yang tepat.

Membebaskan anak untuk aktif bergerak juga bisa menjadi cara tambahan lain untuk meningkatkan imun anak. Anak yang aktif bergerak akan terbebas dari obesitas. Sebab, penumpukan lemak juga bisa menurunkan kekebalan tubuh anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.