Sukses

Perjalanan Dangdut Koplo hingga Sukses 'Menggoyang' Istana Negara

Dangdut merupakan asli Indonesia yang awalnya bernuansa orkes dikombinasikan dengan musik lain.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Farel Prayoga sukses membawa genre musik dangdut koplo Jawa Timur ke Istana Negara usai upacara HUT ke-77 RI.

Presiden Jokowi dan ibu negara, para menteri hingga tamu undangan terhibur dengan kehadiran Farel Prayoga dan lantunan lagu yang dibawanya. 

Seluruh kalangan masyarakat kini menikmati jenis musik yang satu ini. Namun, belum banyak yang tahu perjalanan musik dangdut koplo hingga menjadi populer.  

Dirangkum dari berbagai sumber, musik dangdut merupakan musik asli Indonesia yang awalnya bernuansa orkes dikombinasikan dengan musik India, Melayu, dan Timur Tengah. 

Awal mula musik ini terlahir, diperkirakan pada tahun 1950-1960 dipopulerkan oleh sejumlah penyanyi seperti A Raffiq, Ellya Khadam, dan Munif Bahasuan.

Tak jarang musik dangdut saat itu mudah digemari masyarakat karena setiap alunan alat musiknya, sangat mudah diterima oleh telinga masyarakat Indonesia. 

Tak sampai di situ, Rhoma Irama seorang musisi dangdut muncul dan dikenal sebagai raja dangdut, semakin meluaskan pasar musik dangdut melalui konser-konsernya di seluruh wilayah Indonesia.

Pada tahun 1990-an, dangdut bertransformasi menjadi musik yang dapat dikombinasikan dengan musik lainnya. Namun, lambat laun muncul kejenuhan bagi para pendengarnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inul Daratista

Sehingga, membuat musik dangdut mulai beralih dengan tempo yang lebih cepat dibandingkan dengan dangdut sebelumnya.

Pada tahun 2000-an musisi asal Jawa Timur memiliki ide untuk memberikan sensasi yang berbeda pada musik dangdut. Hingga akhirnya sampai sekarang dikenal sebagai dangdut koplo.

Pada saat itu, karena sejumlah pendengar sudah mulai merasa bosan dengan dangdut original, maka musisi asal Jawa Timur terutama di kawasan pantura memberi irama kendang kempul setiap penampilan panggungnya. 

Dengan adanya tambahan irama kendang semakin membuat pendengarnya ingin bergoyang. Dangdut koplo dikenal saat kemunculan artis Inul Daratista dengan goyangan ngebor yang khas. 

Meski terjadi kontroversi dan sempat mendapat kecaman dari Raja Dangdut Rhoma Irama, tidak membuat karya seni dangdut koplo itu terhenti.

Seiring berjalannya waktu, sejumlah penyanyi dangdut koplo pun mulai bermunculan seperti Via Vallen dan Nella Kharisma.

Mereka memiliki jumlah penonton di media sosial Youtube hingga puluhan juta bahkan ratusan juta.

Belum lagi pada tahun 2018, Via Vallen didapuk untuk mengisi soundtrack penyelenggaraan Asian Games hingga membuat dangdut koplo kini dinikmati oleh masyarakat dunia.

Mulai saat itulah, dangdut koplo masuk ke semua kalangan bahkan hampir semua jenis musik dinilai harus diberi nuansa koplo agar meningkatkan adrenalin pendengarnya. 

Dapat dipastikan dari setiap penampilan dangdut koplo selalu disertai teriakan backing vocal semacam "Hoa Hoe" atau kata-kata lainnya yang menambah isi lagu itu makin padat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.