Sukses

Jangan Pandang Sebelah Mata, Ini Penyebab Biang Keringat dan Cara Mengatasinya

Tak hanya pada anak-anak, biang keringat juga bisa dialami oleh orang dewasa, tetapi tidak menular.

Liputan6.com, Yogyakarta - Miliaria rubra atau biasa disebut biang keringat adalah ruam pada kulit yang menyebabkan kondisi kulit menjadi merah yang disertai rasa hangat, perih, bahkan gatal. Tak jarang, ruam tersebut juga memiliki benjolan dan lepuh kecil yang terangkat.

Biang keringat sering disebabkan oleh paparan suhu hangat dan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Ada beberapa perawatan sederhana untuk membantu mengurangi gejala masalah kulit ini, tetapi kunjungan ke dokter mungkin diperlukan dalam beberapa situasi.

Meski bisa muncul di bagian tubuh mana saja, umumnya biang keringat muncul di daerah wajah, leher, bahu, dan dada. Tak hanya pada anak-anak, biang keringat juga bisa dialami oleh orang dewasa, tetapi tidak menular.

1. Gejala biang keringat

Biang keringat biasanya mudah dikenali karena gejalanya yang langsung dapat diamati. Benjolan kecil berwarna merah dan gatal pada area kulit yang sudah lama terpapar panas dan keringat adalah tanda umum biang keringat.

Terkadang benjolan merah bisa berkembang menjadi serangkaian lepuh kecil. Benjolan atau lepuh bisa membengkak lalu berubah menjadi iritasi atau gatal dan memerah saat ruam berkembang.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Biang Keringat

2. Penyebab dan pemicu biang keringat

Biang keringat disebabkan oleh keringat yang terperangkap pada pori-pori kulit. Saat tubuh panas, maka kelenjar keringat aktif untuk memproduksi keringat di kulit.

Keringat tersebut kemudian mendinginkan kulit saat menguap. Ketika tubuh disimpan dalam keadaan hangat ini, produksi keringat yang konstan dan terus menerus dapat membebani kelenjar keringat.

Hal ini dapat menyebabkan saluran keringat menjadi tersumbat dan menjebak keringat di lapisan dalam kulit. Keringat yang terperangkap ini mengiritasi kulit, yang merespons dengan menghasilkan ruam merah di kulit.

Pemicu biang keringat yang paling umum adalah paparan panas dalam waktu yang lama, terutama di daerah yang sangat lembap di mana keringat lebih sulit menguap dari kulit. Biang keringat umum terjadi pada orang-orang dari iklim dingin yang bepergian ke iklim yang lebih hangat.

Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat memicu biang keringat. Obat apa pun yang menaikkan suhu tubuh atau mengubah fungsi kelenjar keringat dapat meningkatkan risiko biang keringat.

Beberapa obat seperti obat penenang dan diuretik dapat mengubah keseimbangan cairan dalam tubuh, yang juga dapat memicu gejala biang keringat.

 

3 dari 3 halaman

Cara Mengatasi

3. Cara mengatasi biang keringat 

Biang keringat biasanya akan hilang dengan sendirinya, tetapi mungkin memiliki gejala yang mengganggu. Kamu bisa menggunakan pengobatan rumahan seperti lotion calamine atau krim steroid topikal, yang dapat membantu mengobati gejala kemerahan, iritasi, dan pembengkakan.

Selain itu, kamu dapat menerapkan beberapa perawatan sederhana, seperti duduk di depan kipas angin atau di ruangan ber-AC, mandi atau berendam air dingin yang dapat menurunkan suhu tubuh dan membantu biang keringat hilang lebih cepat.

Selain itu, mandi secara teratur, tidak menggunakan produk kulit tertentu yang mengandung minyak berat atau petroleum, memakai pakaian longgar yang terbuat dari serat alami, seperti linen, katun, dan rami juga dapat mengurangi jumlah keringat yang terperangkap di kulit.

(Resla Aknaita Chak)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.