Sukses

Viral Benda Asing bak Rombongan UFO di Langit Kalimantan, Ini Penjelasan BRIN

Jagat maya dihebohkan oleh benda asing mirip UFO yang terbang melintasi langit Kalimantan dan Sumatera. Benda bersinar terang mirip serombongan komet itu terpantau di Indonesia di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan Barat

Liputan6.com, Lampung - Dua hari terakhir, jagat maya dihebohkan oleh benda asing mirip UFO yang terbang melintasi langit Kalimantan dan Sumatera. Benda bersinar terang mirip serombongan komet itu terpantau di Indonesia di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan Barat.

Awal beredar, warganet dibikin heboh lantaran mengiranya sebagai serombongan UFO. Mereka heran karena ada benda asing yang terbang dengan sangat cepat di langit.

Dalam sejumlah video yang beredar, perekam dan sejumlah rekannya tak paham dengan benda asing tersebut. Mereka hanya bisa merekam dan takjub, namun juga khawatir.

Bahkan, ada yang menyebutnya bak film 'Independence Day'. Seperti diketahui, film itu berkisah tentang serangan alien ke muka bumi.

Ada pula yang menyebutnya mirip autobot.  "Pasukan Transformers OPTIMUS PRIME," tulis akun 彼の本名ではない, di Facebook.

Beberapa lainnya menyebut bahwa benda asing tersebut mirip dengan dragonball. "Iku bola dragonballYg jml nya 7," ucap Agung David Koyok Temon.

Belakangan BRIN mengonfirmasi bahwa benda asing itu adalah sampah antariksa China. Benda asing itu diketahui adalah sampah antariksa CZ5B dan berbentuk roket bekas peluncuran modul stasiun antariksa China.

Soal ini, bernada kocak, warganet juga masih riuh berkomentar. Mereka tak lagi bicara benda asing, melainkan utang Indonesia yang menggunung.

"Ga pp...lewat diatas langit indonesia...wong utang indonesia sama dinasti sunggokong...udah nyampe langit😂," tulis Ilalangk.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jatuh di Samudra Hindia, Bobotnya 20 Ton

Mengutip brin.go.id, BRIn memberikan keterangan bahwa telah terpantau sebuah roket bekas peluncuran moduk stasiun antariksa Republik Rakyat Tiongkok (RRT) jatuh di Samudera Hindia. Peristiwa tersebut terjadi pada 30 Juli 2022, pukul 23.45 WIB.

Sebelumnya, Pusat Riset Antariksa – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memantau melalui situs pemantauan secara real time. Serpihannya melewati wilayah Sarawak, Malaysia.

“Sampah antariksa CZ5B, roket bekas peluncuran modul stasiun antariksa RRT diprakirakan jatuh malam ini, 30-31 Juli 2022,” demikian pesan singkat yang diterima Humas BRIN, Sabtu (30/7). Pesan yang dikirim langsung oleh Peneliti Senior BRIN, Thomas Djamaludin, dikutip Senin malam (1/8/2022).

Data malam itu menunjukkan bahwa bobot sampah sekitar 20 ton dengan ukuran 30 meter. “Orbit saat ini, ketinggiannya makin mendekati 120 km, ketinggian kritis objek antariksa utk jatuh. Terpantau, Indonesia di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan Barat terlintasi pada saat-saat akhir lintasan bekas roket,” tulis Thomas.

“Pusat Riset Antariksa BRIN terus memantaunya. Kemungkinan besar jatuh di lautan,” tambahnya. Pemantauan real time bisa diikuti di situs BRIN http://orbit.brin.go.id/index.php/pemantauan-realtime

“Alhamdulillah, sampah antariksa besar, bekas roket peluncuran RRT CZ5B berbobot sekitar 20 ton berukuran 30 meter telah terkonfirmasi atmospheric re-entry di Samudera Hindia tadi malam, 30 Juli 2022, pk 23.45 WIB,” demikian informasi terbaru yang disampaikannya. Thomas juga mengatakan bahwa sampah tersebut tidak berbahaya bagi biota laut di Samudera Hindia.

 

3 dari 3 halaman

Terpantau di Malaysia

Ia menerangkan, data orbit dari pemantauan space-track.org menunjukkan titik jatuh di barat daya Indonesia.

“Namun bisa jadi ada pecahannya yang mungkin tersebar sepanjang lintasan terakhir, orbitnya melintasi Sumatera bagian selatan. Bila ada penduduk yang melihat objek langit yang jatuh sekitar pukul 23.45 WIB segera melaporkan ke Pusat Riset Antariksa BRIN melalui email prantariksa@brin.go.id,” imbaunya.

Menurut Kepala Pusat Riset Antariksa, Emanuel Sungging Mumpuni, berdasar hasil analisis tim Riset Benda Jatuh Antariksa, sampah antariksa yang telah mengalami atmospheric re-entry tersebut akan jatuh di sekitar wilayah selatan Filipina, dan akan berada pada ketinggian 10 km di atas wilayah Sarawak Malaysia (Panah Merah).

Sungging mengatakan, proses benda jatuh antariksa ini juga berhasil direkam oleh pengamat di Lampung melalui Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL).

Selanjutnya, di wilayah Malaysia, juga terpantau serpihan roket yang sama. “Serpihan roket berkenaan telah terbakar semasa memasuki ruang udara bumi dan pergerakan serpihan yang terbakar berkenaan turut melintasi ruang udara Malaysia serta dapat dikesan di beberapa kawasan termasuk melintasi ruang udara sekitar negeri Sarawak,” demikian informasi resmi dari Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi (MOSTI) melalui maklumat tertulis Agensi Angkasa Malaysia (MYSA), pada 31 Juli 2022.

Fenomena ini turut dibuktikan dengan kesaksian dari masyarakat di wilayah Malaysia yang berhasil merekam fenomena tersebut dari perangkat seluler mereka dan menjadi viral.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.