Sukses

Motif Pelaku Pembunuhan dalam Kasus Jasad Terlilit Lakban di Indramayu

Tanda-tanda kekerasan tersebut mengarah bahwa jasad terlilit lakban yang ditemukan di irigasi Desa Pekandangan itu merupakan korban pembunuhan

Liputan6.com, Indramayu - Satreskrim Polres Indramayu, Polda Jawa Barat memastikan penemuan jasad di saluran irigasi yang terlilit lakban merupakan korban pembunuhan, setelah dilakukan autopsi atas jasad tersebut.

"Hasil pemeriksaan fisik atau autopsi ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," kata Kasatreskrim Polres Indramayu AKP Fitran Romajimah saat dihubungi melalui pesan singkat di Indramayu, Sabtu, dikutip Antara.

Ia mengatakan ditemukannya tanda-tanda kekerasan tersebut mengarah bahwa jasad terlilit lakban yang ditemukan di irigasi Desa Pekandangan itu merupakan korban pembunuhan.

Menurutnya, selain adanya tanda kekerasan, barang berharga korban juga tidak ditemukan, sehingga kuat dugaan bahwa mayat itu merupakan korban pencurian dengan kekerasan.

"Mayat tersebut diduga merupakan korban tindak pidana pencurian kekerasan yang mengakibatkan meninggal dan atau pembunuhan," ujarnya lagi.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Warga Bekasi

Dia mengakui sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penemuan mayat yang diduga merupakan korban pembunuhan tersebut, baik saksi di tempat kejadian perkara, maupun keluarga korban.

"Kami sudah memeriksa beberapa orang saksi termasuk keluarga korban," katanya pula.

Pada Senin (25/7), warga Desa Pekandangan, Kecamatan/Kabupaten Indramayu digegerkan dengan penemuan mayat yang terlilit lakban di bagian muka, tangan, dan kaki.

Mayat tersebut kini sudah dapat diidentifikasi, yaitu korban atas nama Widodo (54), warga Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Saat ini korban sudah dimakamkan di kampung halamannya yang berada di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.