Sukses

Mahasiswa Sains Komunikasi Unida Bogor Edukasi Warga Soal Literasi Digital

Pemahaman soal literasi digital di mayoritas masyarakat Indonesia masih cukup rendah.

Liputan6.com, Jakarta Pemahaman soal literasi digital di mayoritas masyarakat Indonesia masih cukup rendah. Hal ini tampak pada maraknya hoaks, penipuan online dan banyaknya konten khususnya video yang kurang berkualitas.

Untuk memberikan pencerahan kepada warga, mahasiswa dan dosen Sains Komunikasi Unida menggelar pengabdian masyarakat melalui penyuluhan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Bentuk penyuluhan ini adalah seminar yang bertema Peningkatan Edukasi dan Keterampilan Literasi Media Digital dalam Penyebaran Informasi melalui Konten Media Sosial. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (22/7) di aula kantor desa Jambuluwuk, Ciawi, Bogor.

Kegiatan ini mendapat antusiasme peserta yang dihadiri oleh kader posyandu Desa.   berlangsung pukul 14.00-17.00  WIB.  Salah satu pembicara dalam kegiatan itu adalah Maria Fitriah, Dosen Pembimbing Universitas Djuanda Bogor.

 “Saat ini teknologi memberikan kemudahan dalam mengakses informasi secara cepat bagi masyarakat. Namun informasi yang disampaikan harus dapat mengedukasi, selain itu tiap orang harus mempunyai ketrampilan dalam menyampaikan pesan, sesuai karakter mediumnya,” tutur Maria Fitriah sebagai pembicara sekaligus dosen pembimbing.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Games Tebak Kata

Berkembangnya internet sebagai media informasi menuntut semua orang mempunyai kemampuan pemahaman soal literasi digital. Konten media digital diharapkan menyajikan kebenaran informasi.

Informasi pun akan tersebar dengan lebih cepat dalam jangkauan yang luas. Ini memberikan peluang kader posyandu Desa Jambuluwuk mendapatkan peningkatan pemahaman melalui penyuluhan.

Dalam pelatihan itu, peserta diberikan games “tebak kata” di sela-sela kegiatan. Games dibuat sesuai dengan istilah-istilah kesehatan dan posyandu yang tentu sudah melekat dalam diri peserta.

“Games diberikan kepada peserta supaya peserta tidak jenuh. Selain itu, peserta bisa mengingat kembali seputar aktivitas posyandu melalui konsep games. Terasa penuh keakraban dan kehangatan dalam kebersamaan kegiatan ini. Semoga materi yang disampaikan dapat dipahami dan menerapkannya dalam sajian informasi media digital,” ungkap salah seorang tim pengabdian masyarakat, Mentari Adellia.

Tim penyaji, Shabrina mengatakan, media sosial bagian dari media digital dibutuhkan kemampuan literasi kita. Media sosial dapat menyebarkan informasi secara serentak, meliputi instagram, tik tok, youtube.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini