Sukses

Tips Terapi Cegah Diabetes dan Sakit Jantung

Untuk menghindari kedua penyakit tersebut, kita harus menjaga kadar gula darah dan tekanan darah.

 

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit diabetes dan penyakit jantung termasuk kategori penyakit tidak menular yang berbahaya dan mematikan. Keduanya penyakit kronis yang berlangsung jangka panjang. Diabetes dapat memicu komplikasi kesehatan yang fatal seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kebutaan, amputasi, bahkan kematian. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada 2014 penyakit diabetes menjadi penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan persentase sebesar 6,7 persen.

Sedangkan, berdasarkan data International Diabetes Federation, pada 2017, Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia dengan jumlah diabetes sebanyak 10,3 juta jiwa. WHO mengestimasikan angka diabetes di Indonesia dapat melonjak drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030 jika tidak ditangani dengan baik.

WHO menyebut, orang dewasa dengan diabetes memiliki resiko dua hingga empat kali lipat lebih besar untuk meninggal akibat penyakit jantung dibandingkan yang tidak menderita diabetes. Pengidap diabetes rentan terkena serangan jantung.

Pasalnya, kadar gula yang tinggi bila dibiarkan tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebab, glukosa berlebih akan mengalir dalam darah pengidap diabetes dapat merusak pembuluh darah dan akhirnya memicu serangan jantung.

Sementara itu, penyakit jantung merupakan penyebab kematian secara utama di seluruh dunia. Saat ini sekitar 17 juta kematian per tahun disebabkan oleh penyakit jantung yang tidak terobati. Angka ini merupakan 31 persen dari total seluruh kematian di dunia.

Bahkan, diprediksi pada 2030 nanti sebanyak 23 juta orang per tahun meninggal akibat penyakit jantung. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2016 lalu juga mencatat bahwa 35 persen dari 1.863.000 kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung.

Tidak hanya orang dewasa, penyakit jantung juga perlu diwaspadai oleh anak-anak. Meskipun lebih banyak menyerang orang dewasa, namun, ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung pada anak.

Pertama ialah faktor risiko yang bisa diubah atau faktor risiko tradisional meliputi hyperlipidemia, obesitas, inaktivitas, diabetes mellitus, merokok, dan hipertensi. Kedua, faktor risiko intrinsik meliputi genetik dan lingkungan. Ketiga yakni faktor risiko yang baru muncul yakni berkaitan dengan inflamasi/infeksi sistemik, sitokine, dan homosistein.

Meskipun penyakit-penyakit tersebut berbahaya, tetapi upaya pencegahan tetap bisa dilakukan. Pencegahan utama bagi kedua penyakit tersebut adalah dengan menerapkan pola hidup sehat.

Dengan menerapkan pola hidup sehat, kita dapat menjaga tekanan darah pada normal, menjaga kadar kolesterol dan gula darah pada level normal. Simak tips-tips menghindari penyakit diabetes dan penyakit jantung berikut ini.

Mulailah pola hidup sehat dengan memperhatikan pilihan menu makanan setiap hari dan mengonsumsi makanan sehat. Perbanyaklah konsumsi lemak tak jenuh dan maakanan yang tinggi serat seperti nasi merah, gandum, dan sayuran.

Lalu, kurangi konsumsi lemak jenuh, gula, dan juga garam. Selain itu, anda juga dapat mencegah terjangkit kedua penyakit tersebut dengan menghindari makanan tinggi lemak, kolesterol, dan juga makanan dengan kadar gula yang tinggi.

Untuk menghindari kedua penyakit tersebut, kita harus menjaga kadar gula darah dan tekanan darah. Kita juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin. Kita juga harus memperbanyak minum air putih dan menjaga berat badan yang ideal. Tidak kalah penting, kita juga harus bisa mengelola stres.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sandal Terapi

Kita juga disarankan untuk rutin olahraga dan tetap aktif bergerak sehari-hari. Selain itu, mendapatkan sinar matahari yang cukup juga merupakan faktor penting bagi kesehatan tubuh. Untuk memaksimalkan upaya pencegahan kedua penyakit tersebut dan agar menjaga tubuh tetap sehat, kita juga dapat menggunakan sandal terapi akupuntur yang dapat mengoptimalkan kebugaran tubuh tanpa menggunakan obat.

Sandal ini adalah sandal terapi kesehatan dan refleksi yang dapat mempelancar aliran darah pada telapak kaki sekaligus memberikan efek pijatan pada kaki ketika digunakan. Menggunakan sandal ini dapat membantu kita menghindari penyakit diabetes dan penyakit jantung.

Tidak hanya dapat digunakan di dalam rumah saat sedang bersantai, sandal ini juga bisa dipakai saat ke luar rumah ketika tengah menjalani aktivitas. Contohnya, saat sedang berjalan kaki berkeliling kompleks atau saat Anda jalan sore ke taman untuk mendapatkan sinar matahari.

Tak butuh waktu lama, kita dapat memakai sandal ini selama kurang lebih 20 menit setiap hari selama satu hingga dua bulan. Jika dipakai secara rutin setiap hari, maka tubuh kita akan terasa lebih sehat dan bugar. Dengan pemakaian rutin dan teratur, sandal ini dapat memberikan pengaruh positif bagi tubuh.

“Ratusan orang wanita maupun pria, remaja hingga orang tua telah mendapatkan manfaat dari sandal terapi ini,” kata Manajer Pemasaran SandalSehat.com, Bagas Suryandaru

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini