Sukses

Gagal Panen, Harga Cabai di Balikpapan Makin Pedas

Harga cabai di pedagang pasar tradisional di Balikpapan mulai mengalami kenaikan, tembus Rp200 ribu per kilogram.

Liputan6.com, Balikpapan - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Balikpapan mulai mengalami kenaikan. Hal ini memicu keluhan sejumlah pedagang dan pembeli. Saat ini di pasaran harga cabai berada diangka Rp100 ribu per kilogram, bahkan beberapa hari lalu harga cabai sempat tembus di angka Rp200 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan, Heria Prisni menjelaskan, kenaikan harga cabai juga berpengaruh dengan cuaca, karena di bulan April lalu curah hujan cukup tinggi, sehingga membuat para petani gagal panen dan produksi pun menurun hingga 50 persen.

“Jadi pembungaannya terhambat dan akhirnya buahnya sedikit, ditambah saat ini petani dihadapkan dengan kondisi hama penyakit,” terang Heria, Selasa (19/7/2022).

Heria menambahkan, biasa para petani dapat menghasilkan 20 ton cabai dalam 1 hektare lahan, namun saat ini hasil panen anjlok 50 persen, bahkan tidak sampai 10 ton dalam 1 hektarenya.

Dia menyebut, harga cabai di Balikpapan bisa sampai Rp100 ribu per kilogram di pasaran, lantaran di petani sendiri harga cabai sudah berada di angka Rp90 ribu per kilogram. Untuk itu para pedagang harus menyesuaikan biaya produksinya.

“Mengapa mahal, karena memang hasil produksi mereka yang turun, sedangkan biaya produksi tinggi, maka itu harga disesuaikan agar mendapatkan keuntungan,” bebernya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasokan Berkurang

Tak hanya itu, kenaikan harga cabai ini juga di picu dari pasokan cabai asal Jawa dan Sulawesi yang juga berkurang. Karena informasinya petani di sana juga terserang hama penyakit. Ia berharap, dalam dua minggu ke depan hasil petani akan meningkat kembali.

“Sejauh ini kita masih monitor, kalau sepanjang ini harga masih wajar, dari petani Rp90 ribu, pedagang jual Rp100 ribu itu wajar,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut para pedagang kenaikan harga cabai terjadi sejak jelang Hari Raya Idul Adha lalu, di mana sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

“Ya naiknya mulai lebaran haji kemarin,” kata Tukijah, salah seorang pedagang cabai Pasar Klandasan.

Senada dengan Marwah, kenaikan harga cabai ini memang dirasa oleh pedagang maupun pembeli. Akibatnya daya beli masyarakat pun berkurang.

“Saat ini Rp100 ribu per kilogram. Mau gimana lagi ya, dari sananya sudah naik harganya. Katanya stoknya di sana yang kurang,” timpalnya.

 

 

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.