Sukses

Polres Garut Berikan Jemputan Sekolah Gratis Siswa Korban Banjir

Upaya penjemputan dinilai perlu mengingat jauhnya lokasi yang harus ditempuh para siswa, setelah terputusnya akses jembatan yang selama ini mereka gunakan

Liputan6.com, Garut - Anggota Polsek Garut Kota, Polres Garut, Jawa Barat terpaksa memberikan jemputan sekolah gratis, bagi para siswa yang akan memasuki hari pertama sekolah hari ini, setelah jembatan yang biasa mereka gunakan terputus akibat banjir.

Dengan seragam lengkap, terlihat sejak pukul 06.30 para anggota terpaksa stand by di beberapa titik kumpul siswa di wilayah Muara Sanding, untuk mengantarkan mereka yang sebagian besar korban banjir Garut, yang akan bersekolah di daerah Dayeuhandap, Kelurahan Kota Kulon, Garut Kota.

“Kami melakukan koordinasi dulu dengan pihak sekolah sehingga siswa-siswi yang akan berangkat sekolah bisa berkumpul di satu titik untuk dijemput anggota kami,” ujar Kapolsek Garut kota AKBP Deden Mulyana, Senin (18/7/2022) pagi.

Menurutnya upaya penjemputan dinilai perlu mengingat jauhnya lokasi yang harus ditempuh para siswa, setelah terputusnya akses jembatan yang selama ini mereka gunakan akibat banjir.

“Kalau berjalan harus berkeliling menuju arah Maktal kemudian jalan Papandayan lalu masuk ke wilayah Dayeuhandap,” kata dia.

Beruntung, setelah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, puluhan siswa berhasil diangkut petugas patroli menggunakan kendaraan dinas, saat hari pertama sekolah berlangsung.

“Anggota kami Polsek Garut Kota langsung mengantarkan mereka para siswa ke tempat sekolahnya di wilayah Dayeuhandap secara gratis,” ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantu Pakai Perahu Karet

Kondisi serupa dilakukan di wilayah kecamatan Banyuresmi. Para anggota sejak pagi tadi telah menyediakan sarana perahu karet gratis yang akan digunakan untuk melakukan membawa siswa sekolah dari daerah Lengkong Jaya ke Tegal Kalapa Desa Sukasenang, setelah jembatan Tegak Kalapa yang menjadi jalan penghubung terputus akibat banjir.

Para siswa dan orang tua pun nampak antusias mendapatkan bantuan penjemputan itu. Bagi mereka, bantuan tersebut dinilai tepat saat pertama kali masuk sekolah.

“Terima kasih kepada pak polisi atas bantuannya, terutama bagi anak kami yang akan memasuki hari pertama sekolah,” ujar salah seorang orang tua siswa.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat menetapkan status masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama dua pekan ke depan, sejak 16 - 29 Juli 2022, mendatang. Tercatat sekitar 14 kecamatan ikut terdampak musibah bencana banjir dan longsor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.