Sukses

Rasa Syukur Yanto Warga Binjai, Sapi Berbobot 1 Ton Miliknya Jadi Pilihan Kurban Jokowi

Seorang peternak sapi di Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut) bernama Yanto (39) merasa sangat bersyukur karena sapi miliknya menjadi pilihan untuk kurban Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

Liputan6.com, Binjai Seorang peternak sapi di Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut) bernama Yanto (39) merasa sangat bersyukur karena sapi miliknya menjadi pilihan untuk kurban Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

Dikatakan warga Jalan Jamin Ginting, Lingkungan I, Kelurahan Tanah Seribu, Kecamatan Binjai Selatan, Binjai ini, sapi yang dibeli oleh Jokowi berjenis limosin. Bobotnya berkisar 1 ton 50 kilogram.

"Alhamdulillah, puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, sapi saya terpilih menjadi sapi kurban Bapak Presiden Jokowi untuk disembelih pada Hari Raya Idul Adha," kata Yanto, Sabtu (9/7/2022).

Sapi tersebut rencananya akan disembelih di Masjid Agung, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, pada Senin, 11 Juli 2022. Yanto tidak menyangka sapi miliknya terpilih untuk dikurban oleh Presiden Jokowi.

"Intinya, sangat bersyukur. Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT, karena terpilih menjadi sapi yang terbaik di Sumut untuk dikurbankan," sebutnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sapi Limosin Berusia 4,5 Tahun

Diterangkan Yanto, sapi limosin yang dibeli untuk dikurbankan Jokowi berusia 4,5 tahun. Harganya, dibanderol Rp 100 juta. Yanto sendiri membeli sapi limosin tersebut saat masih berusia 2 tahun.

"Setelah kami pelihara, alhamdulillah ukuran dan bobotnya menjadi sebesar ini. Saat pertama kali saya beli, bobotnya masih 700 kilogram," terangnya.

Disebutkan Yanto, kondisi sapi limosin yang telah dibeli Jokowi tersebut dalam kondisi sehat. Bahlan sebelum sepakat untuk dibeli, sapi sudah diuji di laboratorium, serta diambil sampel dari kotoran, darah, dan air liur.

"Hasilnya, negatif dari Penyakit Mulut dan Kuku arau PMK," sebut Yanto.

3 dari 4 halaman

Kabar Baik dari Sumut

Sebelumnya, kabar baik datang dari Sumut menjelang Idul Adha 1443 Hijriah yang ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia pada Minggu, 10 Juli 2022. Sebanyak 8.000 ekor hewan ternak di Sumut sembuh dari PMK.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, provinsi yang dipimpinnya berada di posisi keempat terbesar terpapar PMK. Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, ada 19 kabupaten yang sudah terpapar, dan paling parah di Batubara.

"Kita (Sumut) sudah 14 ribu terpapar, ada 8.000 sembuh dan 17 ekor mati," kata Edy Rahmayadi saat meninjau vaksinasi PMK di Desa Klambir Lima Kebun, Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Jumat, 8 Juli 2022.

Gubernur Edy juga mengatakan, hewan ternak yang tertular kebanyakan masih dalam kategori ringan dan sedang. Sedangkan yang terpapar kategori berat masih minim sekali.

"Kalau binatang sudah kena sakit berat, harus dimatikan, tetapi ada pengganti, nanti dicatat," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Kebutuhan Hewan Kurban di Sumut

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi juga mengatakan, kebutuhan hewan kurban di Sumut mencukupi. Saat ini tersedia stok 70 ribu ekor hewan kurban. Sementara kebutuhan hewan kurban di daerah ini sekitar 35 ribu sampai 40 ribu ekor saja.

"Mengenai pemotongan hewan kurban, diimbau agar pemotongan lebih baik dilakukan di tempat pemotongan hewan, agar PMK tidak tersebar luas," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.