Sukses

6 Jurus Menghindari Jebakan Generasi Sandwich

Selain membiayai diri sendiri dan keluarganya, mereka juga membiayai orang tua atau mertuanya.

Liputan6.com, Bandung - Generasi milenial yang sudah berkeluarga menghadapi tantangan hidup yang tidak mudah. Ada yang menjadi generasi sandwich, yaitu generasi terjepit antara keluarganya sendiri dan orangtua dan bahkan mertuanya.

Generasi muda tersebut harus membiayai generasi lainnya yaitu pasangan dan anak-anaknya sendiri serta orang tuanya. Selain membiayai diri sendiri dan keluarganya, mereka juga membiayai orangtua atau mertuanya. Artinya, generasi sandwich memiliki beban finansial yang lebih besar.

Istiqlaliyah Muflikhati, dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (IKK Fema) IPB University mengatakan sebenarnya ada strategi yang bisa dijalankan generasi muda sandwich, terutama di bidang perencanaan dan pengelolaan keuangan. Salah satu bentuknya adalah dengan menabung. 

Istiqlaliyah Muflikhati membeberkan sedikitnya ada 8 strategi menabung yang bisa dijalankan generasi sandwich, yaitu:

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menabung

1. Mengganti paradigma dari “menabung itu kalau ada sisa” menjadi “pendapatan harus disisihkan dulu untuk tabungan baru untuk pengeluaran lainnya”.

“Jadi kuatkan tekad untuk menyisihkan sebagian (10 persen atau berapa saja) setiap memperoleh pendapatan untuk ditabung. Prinsip alokasi pendapatan adalah 3 S. Yaitu spending (pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari), saving (menabung atau investasi) dan sharing (berbagi, atau sedekah, infaq dan lain-lain yang akan menjadi tabungan untuk akhirat). Jadi gemar menabung tidak harus menjadi pelit. Yakinlah bahwa berbagi itu pasti akan diganti oleh Allah dengan yang lebih baik,” terangnya, dikutip Sabtu (9/7/2022).

2. Agar bisa menabung, pengeluaran harus lebih kecil dari pendapatan (tidak besar pasak daripada tiang). Mendahulukan kebutuhan daripada keinginan

3. Usahakan untuk mencatat pengeluaran dan pendapatan.

“Jangan tergoda dengan iming-iming pay later atau utang, karena umumnya utang itu ada biaya atau bunganya,” terangnya.

Menurutnya, kita bisa menabung di tempat yang tidak mudah diambil, misal celengan dari kaleng atau membuka rekening tabungan di bank yang tidak ada Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

3 dari 3 halaman

Mulai Berinvestasi

4. Mulai berinvestasi. Sekarang banyak tersedia aplikasi yang memungkinkan anak muda untuk menginvestasikan uangnya dengan jumlah yang terjangkau.

“Tapi perlu dipelajari dulu aplikasi yang sudah aman atau yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tuturnya.

5. Mengajarkan atau menyosialisasikan manajemen keuangan kepada anak sejak dini, sehingga akan menjadi kebiasaan yang baik.

“Strategi ini dapat dilakukan oleh siapapun, artinya tidak hanya untuk seluruh generasi sandwich. Sebab menabung, bukanlah sebagai suatu trend namun juga kebutuhan untuk mempersiapkan hari tua agar nantinya tidak membebani anak atau orang lain,” tandasnya.

6. Jangan Lupa Ibadah

Istiqlaliyah juga mengingatkan bahwa menjadi generasi sandwich bisa dianggap beban atau tidak tergantung dari mindset. “Jika dianggap beban akan menjadi beban, sebaliknya jika dianggap sebagai ibadah, maka akan terasa ringan atau biasa saja," ungkapnya, Istiqlaliyah.

“Kalau memberi nafkah kepada anak dan istri merupakan suatu kewajiban dan nafkah yang paling utama menurut agama, maka memberi nafkah kepada orangtua, juga tidak kalah utamanya karena merupakan salah satu perwujudan bakti kepada orang tua,” tambahnya.

Istiqlaliyah melanjutkan bahwa memberi nafkah kepada orang tua akan memperlancar rizki. Kuncinya adalah memiliki perencanaan keuangan yang baik sejak muda.

Di samping generasi sandwich (daging di antara dua roti), sekarang juga masih banyak generasi muda yang masih menggantungkan hidupnya kepada orangtuanya (daging di atas dua roti).

“Hal tersebut seharusnya tidak terjadi, jika sejak muda sudah melakukan manajemen keuangannya dengan baik, salah satunya dengan rutin menabung,” jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.