Sukses

Kembangkan Kecakapan Digital, Kemenkominfo-Siber Kreasi Sasar Generasi Muda

Setelah menggelar pelatihan untuk guru, kini Kemenkominfo dan Siber Kreasi menggelar pelatihan untuk siswa.

Liputan6.com, Jakarta Setelah memberikan pelatihan, yang diperuntukkan buat para guru, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siber Kreasi kini menggelar pelatihan buat para generasi muda, yang menyasar para pelajar baik dari tingkatan SD, SMP hingga SMA. 

Melalui kegiatan pelatian, dengan tema “Kreatif dan Inovatif di Dunia Digital”, mereka diberikan pemahaman tentang mengembangkan kemampuan komunikasi digital.

Selain bersama dengan Siber Kreasi, kegiatan ini juga kembali mengandeng Pendidikan Digital Sulawesi menghadirkan narasumber yang berkompeten dalam bidang masing-masing. Joddy Caprinata Founder & COO Bicara Project, ada Ernawati Jurnalis & Mentor #KelasBebasBicara,kemudian Yudha Prawira Hasta, yang merupakan Founder #KelasBebasBicara & Dosen Ilmu Komunikasi.

Founder & COO Bicara Project, Joddy Caprinata membawakan materi tentang Digital Culture, mengambil tema tentang “Budaya Bermedia Digital”. Dia menjelaskan dunia digital saat ini telah menjadi bagian di seluruh belahan dunia, namun tentu harus tetap memperhatikan nilai-nilai kesopanan.

Joddy menyebutkan saat ini banyak tantangan yang didapatkan dalam “Budaya Dunia Digital”, di antaranya mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, menghilangnya budaya Indonesia, media digital menjadi panggung budaya asing hingga menghilangnya batas-batas privasi , dan pelanggaran hak cipta dan karya intelektual.

Ruang lingkup dunia digital ada empat yaitu Budaya Digital, Budaya Pancasila , Digitalisasi Budaya dan mencintai produk dalam negeri.

“Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat belajar serta berinteraksi , tempat anak- anak kita bertumbuh kembang sekaligus tempat dimana kita sebagai bangsa hadir dengan bermartabat,” kata Joddy dalam materinya. 

Joddy menyatakan media digital harus menjadikan orang yang lebih baik, bukan orang yang tidak sopan menyakiti dan memiliki dampak yang tidak baik. Namun, anak-anak Indonesia harus bisa menjadi anak yang baik di dunia nyata maupun dalam dunia digital.

 

 

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kreatif di Media Digital

Sementara itu, Yudha Prawira Hasta, yang merupakan Founder #KelasBebasBicara & Dosen Ilmu Komunikasi dalam mater Cakap Bermedia Digital mengajak para generasi muda dapat lebih kreatif di media digital

Yudha menyebutkan, dalam dua tahun terakhir perkembangan media sosial di Indonesia, cukup besar setidaknya ada lima media sosial paling ramai dari 2020-2022 mulai dari Twitter, kemudian TikTok,Instagram, Youtube dan Facebook.

Berdasarkan, Global World Index data pada tahun 2020- 2021 menunjukkan Youtube masih menjadi media sosial paling ramai di kunjungi di Indonesia, hampir 94 persen penduduk dari umur 16-64 tahun menggunakan fasilitas video tersebut dalam survey yang dilakukan GWI.

Selain itu Yudha menjelaskan, ketika ingin membuat satu chanel maka harus memastikan ingin dikenal, dengan konten apa , kuliner, fashion, retail, traveling, motivator dan sebagainya.

Sementara itu, pemateri Ernawati atau yang dikenala dengan Nana Djamal memberikan pemahaman kepada para peserta tentang etika dalam media digital. Dalam menggunakan internet juga memiliki tata krama. 

“Tata krama dalam menggunakan internet sangat penting, kita harus selalu menyadari bahwa kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan yang lain, bukan sekedar dengan deretan karakter huruf di layer monitor, namun dengan karakter manusia sesungguhnya," ucapnya. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.