Sukses

Kemenkominfo Gelar Pelatihan agar Guru-Guru di Sulawesi Makin Cakap Digital

Pandemi Covid-19 dan era digital yang makin maju memaksa para guru harus makin cakap digital.

Liputan6.com, Makassar - Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat beberapa sektor pekerjaan harus beradaptasi dengan perubahan tersebut, terutama di saat Pandemi Covid-19, di mana interaksi mulai berpindah dari luring ke daring.

Salah satu perubahan yang terjadi paling nyata adalah sistem pembelajaran di sekolah yang berganti dua tahun terakhir. Para guru dituntut dapat cakap digital dengan terus berinovasi agar bisa komunikasi dengan para murid secara lebih kreatif.

Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Siber Kreasi kembali menggelar pelatihan melalui program khusus untuk guru agar Makin Cakap Digital di Tahun 2022.

Pelatihan ini akan dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Desember oleh PT Zetta Adi Communication, sebagai penyelenggara kegiatan "Indonesia Makin Cakap Digital" untuk segmen pendidikan di wilayah Sulawesi dan sekitarnya.

Sebagai awal, kegiatan pelatihan mulai dilaksnakan pada Selasa, 28 Juni 2022, bersama dengan Pendidikan Sulawesi Digital Skill yang mengambil tema "Communication Skill to Maximize Your Teaching". Dalam pelatihan tersebut, para guru disajikan tiga materi yang berbeda di mana ini dapat mengembangkan kemampuan komunikasi digital guru-guru di sekolah.

"Waktunya kita berpindah ke ruang digital dan juga sekarang waktunya kitauntuk menyikapi digital dan sosial media menjadi alat terbaik untuk kita bisaberkeliling di dunia dengan kemampuan Communication Skill To MaximizeYour Teaching" kata Founder KBB & Dosen Ilmu Komunikasi, Yudha Hasta, Selasa (28/6/2022). 

Hamsar Hasfat, Pengembang Teknologi Pembelajaran dari Poltekkes Kemenkes Makassar, mengatakan pembelajaran saat ini sangat dinamis dan fleksibel, yakni ketika berbicara tempat bukan lagi ruang berbentuk segiempat. Selain itu, waktu pembelajaran pun lebih menyesuaikan dengan kebutuhan karena sumber pembelajaran dapat diakses kapan dan di mana saja.

"Artinya, persepsi tentang belajar dan mengajar didapatkan di kelas mulai terganti,” jelasnya.

Hamsar menambahkan, komunikasi dalam pembelajaran ada empat, yaitu melalui tatap muka belajar di kelas, kemudian media sosial seperti Whatshapp atau Telegram, atau Learning Manajemen Sistem, Google Calssroom, Edmodo, Belajar.id dan tatap maya menggunakan Google meet, zoom, Microsoft Team, atau Webex.

"Selain itu, pola komunikasi cakap ada tiga hal harus diperhatikan, yaitu Cermat, Aktif, dan Kreatif," imbuhnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cakap Digital

Sementara itu, Master of Ceremony sekaligus Co-Founder KBB, Indriani Wijaya CPS, mengatakan individu yang bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital.

Indriany menyebutkan, seorang pengajar harus memiliki skill komunikasi yang baik di era digital, di antaranya memahami perkembangan teknologi digital dan karakteristik generasi pelajar saat ini. Kemudian mampu memvisualisasikan bahan ajar melalui aplikasi digital yang berkembang, serta berinovasi.

"Kesimpulan yang dapat dibuatkan, yaitu kita dapat mencapai kecakapan digital jika kita tahu dan paham ragam dan perangkat lunak yang menyusun lanskap digital. Diharapkan, ini bisa mengoperasikan perangkat digital utamanya perangkat lunak sebagai fitur proteksi dari serangan siber,” jelas Indriyani.

Sedangkan Abdul Malik, sebagai pemateri selanjutnya membahas mengenai “Aman Bermedia Digital”, yaitu satu proses memastikan penggunaan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring, dapat dilakukan secara aman. Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki, melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia.

Ada beberapa kompetensi keamanan digital, di antaranya yaitu untuk mengamankan perangkat digital, termasuk identitas digital, dan penipuan digital “Pastikan keamanan dari gawai dan media digital yang kamu punya termasuk media sosial dan aplikasi perpesanan dengan menggunakan password yang kuat dan pastikan mengaktifkan 2FA (Two-Factor Authentication), kemudian jaga data pribadi tetap aman, dengan tidak membagikan dengan siapa pun termasuk media sosial,” jelas Abdul Malik.

Yang terpenting, selalu waspada akan tautan tak dikenal, jangan buka file atau tautan yang tidak dikenal yang dikirimkan lewat e-mail, media sosial atau aplikasi chatting. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.