Sukses

Pencari Ikan Tewas Diseret Buaya di Kanal Kabupaten Pelalawan

Pencari ikan di Desa Terbangjang, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, tewas dimangsa buaya.

Liputan6.com, Pekanbaru - Pencari ikan di Desa Terbangjang, Kecamatan Bandar Petalangan, Kabupaten Pelalawan, tewas dimangsa buaya. Korban Katius Zebua diseret buaya jenis sinyulong pada Jumat petang, 17 Juni 2022.

Kepala Bidang I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Andri Hansen Siregar menjelaskan, korban merupakan buruh harian di PT Mas di desa tersebut.

Pada petang hari, korban bersama temannya mencari ikan di daerah Rawang Empat menggunakan jala di kanal perusahaan. Begitu ditebar, jala korban tersangkut di kayu.

"Korban lalu terjun ke kanal melepaskan jala dari kayu," kata Andri, Senin siang, 20 Juni 2022.

Belum sempat membereskan jala di kayu, tiba-tiba saja datang seekor buaya menyerang dan langsung menarik korban. Korban berteriak minta tolong kepada temannya.

"Temannya mencoba membantu tapi buaya terus menarik korban ke dasar kanal hingga tak terlihat lagi," jelas Andri.

Teman korban lalu mencari bantuan ke perusahaan dan melapor ke kepala desa setempat. Pencarian dilakukan hingga malam hari tapi belum membuahkan hasil hingga tengah malam.

"BBKSDA Riau mendapat informasi dan kami menurunkan tim ke lokasi," ucap Andri.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diseret 100 Meter

Sabtu pagi, 18 Juni 2022, BBKSDA berkoordinasi dengan kepala desa serta perusahaan. Ternyata korban sudah ditemukan pada Sabtu dini hari oleh kepolisian dan aparat terkait.

"Informasi di lapangan, korban diseret buaya lebih kurang 100 meter dari lokasi mencari jala ikan," jelas Andri.

Andri menjelaskan, lokasi korban mencari ikan merupakan habitat buaya. Lokasi merupakan hamparan rawa dan dialiri oleh Sungai Kerumutan yang terhubung dengan kanal perusahaan.

"Sungai dan kanal terhubung jika curah hujan tinggi," jelas Andri.

BBKSDA Riau sudah menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar sungai dan kanal. Terutama pada petang hingga pagi hari karena diwaktu itu buaya mencari mangsa.

Petugas dan pihak desa serta perusahaan juga memasang papan peringatan di lokasi. Selanjutnya, memperingatkan warga agar tidak memburu dan membunuh buaya karena buaya termasuk satwa dilindungi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.