Sukses

Sempat Diperebutkan 2 Provinsi, Ini Uniknya Aneka Pempek Palembang

Ada beragam jenis Pempek Palembang yang disajikan sebagai kuliner khas daerah Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Siapa yang tidak pernah merasakan lezatnya Pempek Palembang. Kuliner khas warga Sumatera Selatan (Sumsel) ini, mempunyai cita rasa yang khas dengan cuko pedas yang bikin lidah bergoyang.

Ternyata di tahun 2013 lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel dan Jambi sempat beradu argumen karena saling klaim kepemilikan Pempek Palembang.

Gubernur Sumsel di saat itu, Alex Noerdin, sempat berujar ingin mengajak perang siapa saja yang mengklaim Pempek Palembang sebagai makanan daerahnya. Hal tersebut diucapkannya, setelah dia mendengar jika pempek berasal dari daerah Jambi.

“Saya kaget, ada orang yang bilang kalau pempek makanan khas Jambi. Kalau mau ngaku soal yang lain, terserah. Tapi kalau mengaku pempek sebagai makanan khas daerah lain, kita siap untuk berperang,” ucapnya di tahun 2013 lalu.

Namun, kekisruhan tersebut akhirnya mereda dengan sendirinya. Pempek tetap dikenal dengan embel-embel Palembang, karena sudah tersohor sejak dahulu kala.

Lalu, ada berapa sih jenis Pempek Palembang yang dikenal enak dan buat ketagihan pecintanya?

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pempek Kapal Selam

Pempek kapal selam sebenarnya adalah pempek telur, namun berukuran besar. Bahan bakunya yakni daging ikan sungai atau ikan laut yang digiling halus, lalu dicampur gandum dan bumbu racikan lainnya.

Lalu, kenapa disebut Pempek Kapal Selam ?

Karena saat memasak adonan pempek ini ke dalam air yang mendidih, adonannya akan tenggelam ke dasar panci. Lalu setelah masak dan mengembang, adonan akan naik. Sama seperti cara masak pempek lainnya.

Namun karena pempek tersebut berukuran besar, sehingga warga Sumsel mengibaratkan seperti kapal selam yang tenggelam, lalu akan muncul ke permukaan air setelah misinya selesai.

 

3 dari 5 halaman

Pempek Kulit

Budayawan Palembang Raden Muhammad Ali Hanafiah, atau sering disapa Amin menuturkan, dulunya pempek kulit menjadi makanan dengan ‘kasta’ terendah.

Pasalnya, kulit ikan biasanya dibuang saat akan mengambil daging ikan untuk diolah jadi Pempek Palembang. Namun akhirnya, kulit ikan tersebut diolah lagi menjadi jenis pempek lainnya.

Karena berasal dari bahan yang terbuang, pempek kulit seakan menjadi makanan terpinggirkan atau makanan dari bahan sisa.

Namun kini, pempek kulit sudah menduduki ‘kasta’ yang sama dengan jenis pempek lainnya. Bahkan, banyak pengusaha pempek yang membuat ukuran pempek kulit lebih besar dan lebih gurih.

 

4 dari 5 halaman

Pempek Lenggang

Biasanya adonan pempek yang sudah dibentuk, akan direbus di air mendidih hingga adonan mengembang dan timbul ke permukaan air di dalam panci. Berbeda lagi dengan pempek lenggang, yang dimasak dengan cara dipanggang.

Adonan pempek lenjer dipotong kecil-kecil, lalu dicampur dengan beberapa butir telur ayam atau telur bebek dan bumbu tambahan. Adonan tersebut dimasukkan ke dalam daun pisang, yang sudah dibentuk persegi empat.

Adonan di dalam daun pisang tersebut, lalu dipanggang di atas bara api dan dikipas-kipas hingga bagian bawahnya matang. Setelah matang, adonan dibalik hingga matangnya merata.

Pempek lenggang yang sudah masak, lalu dikeluarkan dari cetakan daun pisang, dimasukkan ke piring, dipotong dadu, ditambah udang ebi, irisan mentimun, disiram dengan cuko pedas dan siap disantap.

 

5 dari 5 halaman

Rujak Mi

Dari namanya, pasti akan bingung. Apa hubungannya dengan Pempek Palembang dan kenapa mi bisa dibuat rujak?

Namun jangan terkecoh dengan namanya. Rujak mi memang memakai mi kuning sebagai tambahan. Namun, ada potongan pempek lenjer di antara mi kuning, irisan mentimun kasar dan udang ebi yang semakin buat gurih.

Rujak mi biasanya dikonsumsi di pagi hari dengan cuko pedas, atau saat menu takjil di bulan Ramadan. Seringkali, rujak mi juga jadi menu tambahan dalam berbagai acara adat atau pesta tertentu.

Jadi, kalian mau pilih yang mana??

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.