Sukses

10 Bulan Menikah, Wanita di Jambi Baru Sadar Suaminya Perempuan

Pernikahan sesama jenis di Jambi terbongkar setelah mempelai wanita melaporkan suaminya sendiri, yang ternyata pria abal-abal.

Liputan6.com, Jambi - Pernikahan sesama jenis di Jambi terbongkar setelah mempelai wanita melaporkan suaminya sendiri, yang ternyata pria abal-abal, ke polisi. Hal ini terbongkar setelah 10 bulan pernikahan dan tinggal bersama di rumah orangtua korban.

Sebelumnya, korban yang merupakan seorang wanita muda berusia 22 tahun kepincut pria di aplikasi pencarian jodoh. Saat berkenalan, pria yang ternyata seorang wanita itu mengaku bernama Ahnaf, dan mengaku berprofesi sebagai dokter sekaligus pengusaha batubara. 

Terkait kasus tersebut, Humas Kejati Jambi Lexy Fatharany mengatakan, nama pelaku sebenarnya adalah Erayani. Kasus penipuan pernikahan sesama jenis ini terbongkar saat korban menjadi saksi kasus penipuan gelar akademis di pengadilan negeri Jambi.

"Korban berkenalan dengan terdakwa di aplikasi kencang dan mulai saling suka dan tiga bulan kemudian menikah secara siri," kata Lexy.

Lexy menceritakan, dari fakta-falta persidangan, yang bersangkutan sempat foto prewedding dan akhirnya menikah pada Oktober 2021.

"Terdakwa mulai tinggal bersama dengan orangtua korban di Jambi. Mulai berkenalan dan dia mengaku sebagai dokter. Ayah korban mengaami stroke dan terdakwa seolah-olah melakukan tindakan medis, yaitu melakukan pengobatan dan akhirnya mulai meminta uang," katanya.

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluarga Curiga

Lexy mengatakan, pihak keluarga sudah menaruh curiga saat pelaku tinggal satu atap dengan mereka, antara lain misalnya saat mandi tetap menggunakan baju basah.

Dari saksi-saki yang dimintai keterangan saat persidangan, yang bersangkutan ternyata punya kelainan seksual, yaitu penyuka sesama jenis. Namun, lantaran terdakwa mengaku sebagai dokter dan pengusaha batubara, ada unsur penipuan dalam kasus ini.

"Orangtua korban senang punya mantu seorang dokter dan pengusaha batubara. Faktanya, dia tidak pernah sekolah dan hanya lulusan SMA di Lahat Palembang," ungkap Lexy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.