Sukses

Pulau di Perbatasan Siap Mengolah Sampah Plastik Jadi Sumber Energi

Pulau Bertam, Pulau Lingka dan pulau Gara akan menjadi etalase pengelolaan wilayah perbatasan.

Liputan6.com, Batam - Kementerian Sosial terus berusaha mewujudkan pembangunan kesejahteraan sosial di Kawasan Pulau Terluar, Tertinggal dan Terdepan (3T). Salah satunya dengan mengajak alumni Institut Teknologi Bandung. 

Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mengunjungi suku laut di Pulau Bertam, kelurahan Pulau Kasu kecamatan Belakang Padang, Kota Batam provinsi Kepri, Selasa (7/6/2022) menegaskan hal tersebut.

Menurutnya, kolaborasi Kemensos dengan ITB dilakukan dengan perencanaan dan penyusunan program pemberdayaan masyarakat suku laut dengan memanfaatkan tekonologi.

"Daerah-daerah seperti Pulau Bertam, Lingka dan Pulau Gara yang berada di wilayah terpencil juga dapat maju seperti wilayah di kota lainya, apalagi daerah ini berhadapan langsung dengan negara tetangga Singapura," kata Risma.

Disebutkan bahwa nantinya fasilitas seperti mesin pengelolaan sampah plastik menjadi BBM, mesin untuk ayam bertelur dan juga pembangunan tower untuk pendidikan akan jadi pemandangan biasa di pulau yang ada di perbatasan ini.

"Tidak hanya pemukiman saja yang kami perhatikan tapi semuanya," kata Risma.

Sementara Itu ketua Ikatan Alumni Intstitut Teknologi Bandung (ITB) 2021-2025 Gembong Primadjaja saat mendampingi Menteri Risma mengungkapkan bahwa Konsepnya yang pertama penataan wilayah. Dimulai dengan penyelesaian masalah mendasar aksesibilitas, ada dermaga kemudian meningkat ke penataan dan community development.

"Sebetulnya kita melihat potensi wilayah ini sebagai wilayah yang berhadapan dengan singapur, " kata Gembong 

Ditambahkan, secara bisnis wilayah ini mempunyai nilai komersial yang tinggi, hanya saja tidak bisa dibuat tiba-tiba, masyarakat harus diedukasi perlahan. 

"Makanya disini kita ajak ini Pak Wali Kota Batam dan Bu Wagub Kepulauan Riau. Harus memiliki visi yang sama untuk tahap awal menjadikan wilayah ini sebagai pariwisata baru," kata Gembong.

Simak video pilihan berikut: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.