Sukses

Tangis Haru Lepas Keberangkatan Gelombang Pertama Jemaah Haji Asal Garut

Keberangkatan gelombang pertama atau kloter pertama jemaah haji asal Garut kali ini terbilang istimewa, setelah dua tahun terakhir keberangkatan haji dari Tanah Air terhenti karena pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Garut - Isak tangis haru ribuan keluarga pengantar jemaah haji asal Garut, Jawa Barat pecah, melepas keberangkatan sebanyak 404 jamaah haji gelombang pertama asal kota Intan, Selasa malam (7/6/2022).

Mereka rela antre dan berdesakan sejak petang untuk memasuki area keberangkatan di pelataran lapangan Sarana Olahraga (SOR) Ciateul, Kecamatan Tarogong Garut, hanya untuk mendoakan dan melepas keberangkatan jemaah haji menuju Baitullah.

"Suasananya berbeda ya, ada kerinduan yang mendalam, dari jamaah haji dari keluarga," ujar Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, yang melepas secara langsung rombongan jemaah haji, Selasa (7/6/2022).

Menurutnya, keberangkatan jemaah haji gelombang pertama atau kloter pertama asal Garut pada musim haji 2022 kali ini terbilang istimewa, setelah dua tahun terakhir keberangkatan haji dari Tanah Air terhenti karena pandemi Covid-19.

“Antusiasmenya sangat luar biasa, ini lapangan besar tapi penuh, sangat rindu,” kata dia terharu.

Sebelum berangkat, ratusan calon jemaah haji asal Garut itu, sudah melakukan pemeriksaan kesehatan, termasuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kuota Berkurang Akibat Pandemi

Selama perjalanan ritual suci tersebut, ratusan tamu Allah ini bakal didampingi enam petugas haji, yang terdiri dari tiga petugas kesehatan dan pembimbing haji.

"Untuk jemaah sisanya akan diberangkatkan pada gelombang ketiga," kata dia.

Dibanding keberangkatan haji sebelumnya, kuota jumlah jemaah haji asal Garut, jauh berkurang akibat kebijakan pembatasan kuota yang diterapkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

"Hanya sedikit karena tahun ini Kabupaten Garut cuma memberangkatkan 867 orang," ujar dia.

Selain itu, para calon jemaah yang berangkat tahun ini rata-rata mendaftar lebih dari tujuh tahun lalu, namun terhambat akibat pandemi Covid-19. "Yang berangkat malam ini itu sudah daftar sejak 2013," ujar dia.

Dalam proses keberangkatan jemaah haji asal Garut tahun ini, pemerintah daerah (Pemda) turut membantu akomodasi dan konsumsi keberangkatan hingga kepulangan mereka ke Tanah Air.

Untuk menghindari penyebaran Covid-19, Helmi meminta semua jemaah haji yang berangkat tetap menjalankan protokol kesehatan. Rencananya mereka berkumpul sejenak di embarkasi Bekasi, sebelum melakukan penerbangan ke Tanah Suci.

 

Simak vidoe pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.