Sukses

Musa Rajekshah Siap Rajut Silaturahmi KIB di Sumut

Airlangga Hartarto menginstruksikan silaturahmi partai dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di daerah terajut. Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajeckshah, siap menjalankan instruksi dari Ketum Partai Golkar.

Liputan6.com, Jakarta Airlangga Hartarto menginstruksikan silaturahmi partai dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di daerah terajut. Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah, siap menjalankan instruksi dari Ketum Partai Golkar.

Ijek, sapaan akrab Musa Rajekshah, sempat menghadiri acara Silaturahmi Nasional Koalisi Indonesia Bersatu di Jakarta pada Sabtu, 4 Juni 2022.

Ijek turut menyaksikan langsung ketiga ketum partai politik (parpol) yakni Ketum DPP Golkar, Airlangga Hartarto, Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa, dan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, serta para sekjen ketiga partai menandatangani nota kesepahaman dibentuknya KIB.

"Kami juga siap menyambut Ketum PAN maupun PPP jika berkunjung ke Sumut," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu, 5 Juni 2022.

Menurut Ijeck, silaturahmi ini penting karena membangun politik persatuan harus dimulai dari sekarang. Dan hal itu menjadi salah satu alasan KIB membuat kesepahaman lebih awal, agar dapat melangkah ke depan dengan satu irama dan frekuensi yang sama, serta sejalan dalam membangun kemajuan bangsa dan masyarakat Indonesia.

"Karena dengan mmbangun koalisi dalam suasana keterpaksaan atau keterdesakan, tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik," ucapnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Akhiri Politik Identitas

Golkar Sumut memastikan dengan dibentuknya koalisi KIB akan menaikan elektabilitas 3 partai serta menghakhiri politik identitas. Apalagi sejumlah senior partai seperti Luhut Pandjaitan sampai dengan Ketum Projo hadir.

Selain Ijeck, sapaan Musa Rajekshah, hadir juga beberapa pengurus Golkar Sumut lainnya seperti Sekjen Partai Golkar Sumut, Dato Ilhamsyah, Ketua AMPG Sumut Dedi Dermawan dan lainnya.

"KIB ini kita ciptakan untuk membangun atmosfer politik dalam kebersamaan untuk menghadapi kontestasi politik 2024," ujar Ijek.

Koalisi ini dibentuk mengimplementasikan dari Pancasila untuk tidak memecah belah masyarakat demi kepentingan politik sesaat. Koalisi ini merupakan koalisi nasionalis religius.

Golkar Sumut, kata Ijek, berharap dengan koalisi tersebut maka akan berdampak melonjaknya daya tawar politik di hadapan eksternal. Karena dengan bergabung dan telah memenuhi aturan mengusung pasangan calon pada Pilpres 2024, daya tawar politik diharapkan melambung.

Selain dihadiri para ketua umum ketiga partai yakni, Airlangga Hartarto, Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa dan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, acara tersebut juga dihadiri para senior partai, seperti Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Majelis Penasihat DPP PAN Hatta Rajasa sampai pada Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi.

3 dari 5 halaman

Ajak Parpol Lain Bergabung

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengajak partai politik lain untuk bergabung dalam koalisi yang dibentuk oleh Partai Golkar, PAN, dan PPP tersebut.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyebut, KIB masih terbuka untuk parpol lain bergabung. Airlangga juga mengungkapkan alasan kenapa parpol lain masih diajak bergabung kendati sudah ada tiga parpol di dalam KIN.

"Koalisi ini sangat terbuka dengan bergabungnya parpol lain untuk bersama-sama di dalam perahu ini," ujar Airlangga.

Dia menuturkan, ajakan kepada parpol lain untuk bergabung, karena kebutuhan menjalin kerjasama dan kolaborasi yang besar dalam rangka membangun Indonesia.

"Kami menyadari, membangun bangsa tidak dapat dilakukan oleh satu golongan atau sendiri-sendiri. Membangun bangsa memerlukan sinergi, kerjasama dan kolaborasi," ucap Airlangga.

Airlangga mengatakan bahwa membangun koalisi merupakan langkah yang baik untuk dimulainya komunikasi yang intens antara partai politik.

"Kita memiliki visi dan misi partai. Kami memiliki pengalaman dalam pemerintahan. lihat saja para senior yang hadir pada malam ini rata-rata sudah memakan asam garam di berbagai kabinet," katanya.

"Dan bila para senior ini bisa kita jalin kerja sama ke depan, saya yakin partai-partai lain pun akan tertarik untuk bergabung dengan KIB. Dari berbagai pandangan dan pengalaman, kita harus satukan untuk tujuan yang sama menuju Indonesia yang maju," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian ini.

4 dari 5 halaman

Hilangkan Politik Identitas

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menegaskan, pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memiliki tujuan untuk menghilangkan politik identitas. Politik identitas ini menguat dalam dua Pilpres belakangan.

"Tujuannya kan untuk menghilangkan politik identitas," ujar Zulkifli.

Zulkifli juga mendorong terjadinya tiga poros kandidat calon presiden. Ia berharap ada dua poros lagi yang terbentuk agar tidak terjadi dua pasang calon seperti 2014 dan 2019.

"Tapi yang paling penting saya ingin kalau bisa kita 3 kandidatnya," pungkasnya.

5 dari 5 halaman

Kesetaraan Antarpartai Politik

Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan, terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN merupakan berdasarkan kesepakatan awal dan kesetaraan antarpartai politik.

Suharso merasa aneh bila ada pihak-pihak yang cemburu dengan terjalinnya KIB. Ia menilai pihak yang tidak suka dengan kehadiran KIB menunjukan permainan politik yang tidak baik.

"Kami kira semestinya aneh bin ajaib ada orang kita berteman dan menjalin hubungan kemudian cemburu kemudian melakukan sesuatu saya kira tidak pada tempatnya dan itu menunjukkan permainan politik yang tidak baik," ujar Suharso.

Suharso pun yakin tidak ada pihak-pihak menghalangi hadirnya KIB. Koalisi ini dibangun tidak ingin terjerat populisme.

"Kami ingin menunjukkan sesuatu yang baik bagi bangsa dalam berdemokrasi. Kita ingin mengembalikan dengan baik, kita tidak terjerat dengan populisme," ujar Suharso.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.