Sukses

Menikmati Sejuknya Pagi di 'Negeri di Atas Awan' Bukit Arang Bone Bolango

Berlokasi di pinggiran kawasan hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, pamor Bukit Arang sebagai wisata alam makin hits di kalangan traveler.

Liputan6.com, Gorontalo - 'Negeri di atas awan', itulah istilah yang diberikan warga sekitar kepada tempat Wisata Bukit Arang, Lonuo, Bone Bolango. Berlokasi di pinggiran kawasan hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, pamor Bukit Arang sebagai wisata alam makin hits di kalangan traveler. 

Dari pusat Kota Gorontalo, untuk sampai ke lokasi Bukit Arang di Desa Lonuo, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), hanya membutuhkan waktu sekitar 25 menit. 

Sebelum masuk ke kawasan Wisata Bukit Arang, pengunjung perlu mendaftarkan diri di pos awal pendakian dan membayar tiket masuk Rp5 ribu saja. Baru tiba di pos pendakian awal, pengunjung langsung disuguhkan dengan pemandangan alam.

Alam yang masih asri, membuat jalur pendakian terasa lebih sejuk. Belum lagi suara burung endemik sulawesi kerap kali menyapa pengunjung selama di perjalanan.

Saat berada di atas puncak butik, pengunjung langsung bisa melihat hamparan daratan Provinsi Gorontalo. Tidak hanya daratan, kemilau air Danau Limboto bisa terlihat dari atas bukit.

"Sebagian daratan Gorontalo bisa terpantau. Apalagi saat malam hari, gemerlap lampu sangat indah dipandang," kata Rendi Daud, seorang pengunjung.

"Ketika matahari menyinari, Danau Limboto seakan memberikan kemilau yang bisa terlihat dari atas bukit yang cantik ini," tuturnya lagi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kabut Tak Hilang

Tidak hanya kemilau air danau, dikala pagi hari, pengunjung bisa melihat hamparan kabut bak negeri di atas awan. Bahkan kabut itu, tidak akan berlalu begitu saja.

"Kami seakan berada di negeri atas awan. Meskipun matahari sudah mulai menampakan diri, kabut seakan tidak pernah hilang," ungkapnya.

Sementara itu, Iyan pengunjung lain mengaku jika tempat ini memang sudah pas dijuluki dengan negeri di atas awan. Sebab, kabut yang datang di bukit ini datang silih berganti.

"Setelah kabut tertiup angin, pasti akan segera berganti dengan baru," kata Iyan.

"Mengabadikan momen disini seakan tidak ada bosan bosannya. Ini sangat rekomendasi bagi mereka pecinta foto selfie," ia menandaskan.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.