Sukses

Cara LUNAR, Produk Dalam Negeri Membangun Kalimantan

Progres pembangunan ibu kota negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur hingga saat ini terus berlangsung. Pemerintah memastikan pembangunan IKN yang diberi nama Nusantara ini demi pemerataan pembangunan di pulau Kalimantan. Tentunya hal itu akan berdampak positif bagi warga pulau Kalimantan, terutama perekonomian.

Liputan6.com, Pontianak - Progres pembangunan ibu kota negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur hingga saat ini terus berlangsung.

Pemerintah memastikan pembangunan IKN yang diberi nama Nusantara ini demi pemerataan pembangunan di pulau Kalimantan. Tentunya hal itu akan berdampak positif bagi warga pulau Kalimantan, terutama perekonomian.

Pada Rabu (25/5/2022) PT Bumi Lancang Kuning Pusaka (BLKP) mengambil peran itu. Mereka siap mencatatkan torehan baru dalam perjalanannya ikut andil membangun di pulau Kalimantan. Pabriknya yang keempat dan berlokasi di Pontianak, Kalimantan Barat ini meluncurkan merek LUNAR untuk rangkaian produk dari PT BLKP.

“Rangkaian produk bermerek LUNAR seperti Spandek, Genteng Metal, Truss, serta Hollow sudah siap dipasarkan untuk wilayah Pontianak dan Kalimantan Barat,” kata Founder BLKP, Toni, dalam keterangan resminya yang diterima di Kota Pontianak.

Menurut Toni beserta putra keduanya Justin Halim yang jadi Direktur BLKP, ini merupakan salah satu bentuk komitmen nyata PT BLKP dalam membangun bangsa.

Dia menerangkan, PT BLKP berdiri sejak tahun 2003 di Pekanbaru, Riau. Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur bahan bangunan dengan bahan baku baja ringan ini telah berhasil membuktikan diri sebagai produsen penyedia produk-produk berbahan dasar baja ringan berkualitas. 

“Bervisikan untuk menjadi perusahaan manufaktur atap dan baja ringan terdepan berskala nasional. PT BLKP bisa dengan cepat bertumbuh pesat dan sukses menghasilkan beragam produk rangka, atap, serta lantai dengan kualitas serta keunggulannya yang terjamin, dan telah tersertifikasi SNI,” ucapnya menjelaskan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengembangan Bisnis

Konsistensi dan komitmen yang tinggi dalam kinerjanya, dia berujar telah membuat PT BLKP bertumbuh besar, seiring dengan misi dari PT BLKP itu sendiri. 

“Ini bisa dilihat dari rekam jejak perjalanan PT BLKP mulai dari pendirian pabrik pertama di Riau, pada tahun 2003. Pengembangan bisnis dengan beberapa model mesin roll forming di tahun 2005,” katanya.

PT BLKP memiliki kantor perwakilan operasional di Jakarta Utara sejak 2015 untuk mempermudah pendistribusian dan produksi rangka baja ringan dan atap metal yang diperlukan  oleh pasar dalam skala nasional. Pertumbuhan Pabrik PT BLKP sendiri pun kini sudah tersebar di wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

Prestasi demi prestasi juga sudah didapat oleh PT BLKP lewat produk-produk yang dihasilkan. Inilah yang membuat PT BLKP berhasil menerima ISO 9001:2015 dari tahun 2017 hingga 2020, dari TUV Nord Indonesia, Balai Sertifikasi Industri (BSI), dan Baristand . 

Hal ini menunjukan jaminan atas kualitas produk dan profesionalisme dari kinerja PT BLKP itu sendiri. PT BLKP juga telah meraih SPPT SNI 8399: 2017 dari BSI untuk beberapa pabriknya.

Perjalanan masih berlanjut, dengan 800 lebih karyawan profesional yang andal, 115 mesin roll forming, riset, serta pengembangan yang terus menerus, PT BLKP akan selalu berupaya memaksimalkan produk dan pelayanan terbaik serta siap bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk membangun Indonesia.

Kehadiran PT BLKP dengan produknya LUNAR didukung oleh pemerintah setempat. Hal tersebut diungkap oleh Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji.

“Tentunya dengan adanya dukungan dari pemerintah setempat, membuat PT BLKP dengan LUNAR-nya siap membantu pemerintah untuk pembangunan di Kalimantan,” kata Sutarmidji.

3 dari 3 halaman

70 Persen untuk Penggunaan Produk Dalam Negeri

PT BLKP merupakan perusahaan bergerak di bidang manufaktur bahan bangunan yang fokus pada produk-produk rangka, atap, serta lantai dengan menggunakan bahan baku baja ringan. 

Terkait hal tersebut, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengutip pernyataan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) soal menuntut target 45 persen dari APBN/APBD untuk penggunaan produk dalam negeri. Ia mengatakan, APBD Provinsi Kalimantan Barat ditargetkan sebesar 70 persen untuk penggunaan produk dalam negeri. 

“Karena saya memikirkan produk dalam negeri apa yang harus dipakai. Bapak Presiden Jokowi menyampaikan E-Katalog harus dimudahkan dan jangan dipersulit," ujar Sutarmidji di Pabrik PT Bumi Lancang Kuning Pusaka, Kabupaten Kubu Raya, Rabu, Kalimantan Barat (25/5/2022).

Produk PT BLKP ini tentunya diharapkan dapat ditampilkan di E-Katalog dan terus melakukan inovasi produk, salah satunya meubelair sekolah. Produk LUNAR juga diharapkan dapat meminimalisir penebangan pohon-pohon dalam suatu pembangunan. Kombinasi material baja ringan dan triplek akan menghasilkan meubelair sekolah. 

“Saya mengapresiasi keberadaan produk LUNAR ini karena dapat mengurangi penggunaan kayu dan produk ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan tidak banyak menebang pohon," kata Gubernur Sutarmidji.

Dia mengungkapkan, negara yang dapat mempertahankan hutan dan menyerap banyak karbon dioksida merupakan negara yang dapat menguasai ekonomi.

"Karena ekonomi karbon sudah bisa berkembang di dunia, sehingga hutan-hutan harus dijaga dengan baik," ujarnya.

Dia mengucapkan terima kasih kepada PT BLKP yang sudah menggunakan pekerja lokal asal Kalbar dan kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya karena telah mempermudah perizinan.

"Selama ada pekerja dari lingkungan perusahaan tersebut, itu sangat bagus. Dan terima kasih atas perizinan yang cepat dari Bupati Kubu Raya," ucapnya.

Setelah memberikan sambutan, Gubernur Sutarmidji beserta pemilik PT BLKP dan jajarannya meninjau langsung pabrik BLKP. Mereka juga melihat bagaimana cara pembuatan produk LUNAR.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.