Sukses

Cerita Babinsa di Mamuju, Tandu Warga Sejauh 20 Kilometer untuk Berobat

Harudding (50) harus ditandu sejauh 20 kilometer dari Desa Bela ke Desa Taan Mamuju untuk mendapatkan perawatan medis di puskesmas terdekat

Liputan6.com, Mamuju - Kejadian memilukan dialami Harudding (50) seorang petani asal Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Saat mengunjungi anaknya di Desa Bela, Kecamatan Tapalang, Mamuju yang berada di wilayah pegunungan dia mengalami sakit parah dan harus mendapatkan pertolongan.

Pria paruh baya itu terpaksa ditandu menggunakan bambu dan sarung sejauh 20 kilometer untuk mendapatkan pertolongan medis. Akses jalan dari tempat pasien ke puskesmas terdekat sangat buruk, kendaraan roda empat atau roda dua sekalipun sulit melaluinya.

Babinsal Koramil 1418-02 Tapalang, Sertu Busmani yang ikut mengevakuasi menceritakan, pasien sudah ada di rumah anaknya beberapa minggu yang lalu. Saat di sana, pasien sudah mengalami pembengkakan perut dan sering muntah darah.

"Keluarga sudah mau membawa ke puskesmas. Karena akses jalan yang kurang mendukung sehingga keluarganya memutuskan untuk diobati dengan cara tradisional," kata Busmadi, Rabu (25/05/2022).

Busmadi menambahkan, kondisi pasien semakin memburuk ketika dirawat dengan cara tradisonal, hal itu membuat keluarganya khawatir. Tidak ingin hal buruk menimpa pasien, keluarga beserta warga sepakat untuk membawanya ke puskesmas dengan cara ditandu.

"Sekitar Pukul 09.00 Wita, kami menandu Pak Harudding dari Dusun Panappo, Desa Bela ke Desa Taan yang berjarak kurang lebih 20 kilo. Kami tiba pukul 15.00 Wita," tambah Busmadi.

"Kami juga sempat berhenti di beberapa titik untuk istirahat, karena medan yang kita lalui juga agak berat," sambungnya.

Setelah tiba di Desa Taan, menurut Busmadi, barulah pasien diantar menggunakan kendaraan roda empat ke fasilitas kesehatan terdekat. Dia menambahkan, saat ini pasien sudah mendapatkan pertolongan medis di puskesmas.

"Dibawa ke Puskesmas Malunda itu yang terdekat," tutup Busmadi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.