Sukses

Begini Penerapan Protokol Kesehatan Ketat dalam Ajang GPDRR 2022 di Bali

Ajang GPDRR 2022 di Bali tetap merapkan protokol kesehatan secara ketat. Semua peserta GPDRR harus melewati prosedur Covid-19, tampak dari mulai pintu masuk disediakan tempat test antigen dan PCR.

Liputan6.com, Nusa Dua Forum Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat sesuai dengan standar yang berlaku mulai dari disediakan tes antigen dan PCR.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nasional Wiku Adisasmito mengatakan semua peserta GPDRR 2022 harus melewati screening yang ketat untuk bisa mengikuti kegiatan tersebut.  

"Memastikan seluruh peserta GPDRR aman dari Covid-19, prosedurnya semua orang yang mengakses ke tempat penyelenggaraan GPDRR wajib mengikuti screening melalui tes swab antigen dan PCR. Panitia telah menyusun mekanisme untuk mempermudah registrasi hingga proses pengetesan sehingga pengecekan dapat dilakukan dengan cepat," ujarnya di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Bali, Selasa (24/5/2022).

Dirinya menyebut, perwakilan Pemerintah Indonesia dan PBB (UNDRR) menetapkan prosedur prokes aman Covid-19 terhadap semua pihak yang berada di lokasi GPDRR selama penyelenggaraan pada 23–28 Mei 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertemuan Dunia Membahas Penanganan Bencana

Wiku melanjutkan, ketentuan screening PCR dengan hasil negatif diberlakukan pada 25 dan 27 Mei, saat pembukaan dan penutupan GPDRR di BNDCC.

Panitia Nasional menyiapkan lokasi screening tes swab antigen dan PCR di Bali International Convention Center (BICC) dan 17 hotel yang direkomendasikan. Hasil tes swab antigen memerlukan waktu 15 menit dan PCR minimal 6 jam.

Sementara itu, penerapan prokes lain seperti pemakaian masker 3 lapis, baik masker kain atau medis, ia meminta penggantian masker secara periodik.

"Jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain apabila memungkinkan, atau pemanfaatan ruang dengan memuat 75 persen dari kapasitas ruang untuk menghindari kerumunan," ujarnya.

Ia berharap selain berhasilnya penerapan protokol kesehatan pada acara ini, GPDRR dapat tetap mencapai tujuan utamanya yaitu menjadi wadah saling berbagi pembelajaran bencana dan risikonya antar berbagai negara di dunia, termasuk ancaman bencana nonalam, seperti Covid-19.

Perhelatan internasional GPDRR ke-7 dihadiri 4.000 peserta dari berbagai negara yang hadir secara langsung di Nusa Dua, Bali, dengan menerapkan prokes ketat.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.